Ibnul Qayyim al-Jauziyyah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Membatalkan revisi 5966485 oleh 180.244.138.21 (Bicara) -- mohon disertai dengan rujukan/ referensi sumber
Baris 42:
Ibnu Qayyim al-Jauziyah, wafat pada malam Kamis, tanggal 18 Rajab tahun 751 Hijriyah. Ia dishalatkan di Mesjid Jami' Al-Umawi dan setelah itu di Masjid Jami' Jarrah; kemudian dikuburkan di Pekuburan Babush Shagir.
 
== Buku karangan Ibnu Qayyim ==
Ibnu Qayyim adalah orang yang sangat banyak mengarang buku. Hal inilah yang menyebabkan inventarisasi karya-karyanya secara teliti menjadi sulit. Inilah daftar buku-buku karangannya yang diberikan para ulama.
Ibn Qayyim al-Jawziyya on the Invocation of God. (terjemahan dalam bahasa Inggris oleh Michael Abdurrahman Fitzgerald & Moulay Youssef Slitine). Islamic Texts Society, 2000
 
1. Al-Ijtihad wa at-Taqlid. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Miftah Dar As-Sa’adah.
2. Ijtima’ al-Juyusy al-Islamiyah. Telah dicetak berulang kali.
3. Ahkam Ahl adz-Dzimmah. Telah dicetak dalam dua jilid yang ditahkik oleh Shubhi ash-Shalih.
4. Asma’ Muallafat Ibnu Taimiyyah. Sebuah disertasi yang diterbitkan atas tahkik Shalahuddin al-Minjid.
5. Ushul at-Tafsir. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Jala’ al-Afham.
6. Al-A’lam bi Ittisa ‘i Thuruq al-Ahkam. Dia menyebutkannya dalam kitab Ighatsah al-Luhfan.
7. A’lam al-Muaqqi ‘in ‘an Rabb al-Alamin. Telah dicetak berulang kali dalam empat jilid.
8. Ighatsah al-Luhfan min Mashadir asy-Syaithan. Telah berkali-kali dicetak dalam dua jilid.
9. Ighatsah al-Luhfan fi Hukm Thalaq al-Ghadban. Sebuah disertasi yang telah dicetak atas tahkik Muhammad Jamaluddin al-Qasimi.
10. Iqtida’ adz-Dzikr bi Hushul al-Khair wa Daf’i asy-Syar. Ash-Shufdi menyebutkannya dalam kitab al-Wafi bi al-Wafiat (11/271) dan Ibnu Tughri Burdi dalam kitab al-Manhal ash-Shafi 011/62),sebuah manuskrip.
 
11. Al-Amali al-Makkiyah. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Badai’u al- Fawaid.
 
12. Amtsal al-Qur’an. Telah tercetak.
 
13. Al-Ijaz. Pengarang kitab Kasyf azh-Zhunun (1/206) dan al-Baghdadi dalam kitab Hadiah al-Arifin (11/158) menisbahkannya kepada Ibnu Qayyim.
 
14. Badai’ al-Fawaid. Tercetak dalam dua jilid.
 
15. Buthlan al-Kimiya’ min Arba’in Wajhan. Buku ini telah diisyaratkan oleh Ibnu Qayyim dalam buku Miftah Dar as-Sa ‘adah.
 
16. Bayan al-Istidlal ‘ala Buthlan Isytirath Muhallil as-Sibaq wa an-Nidhal. Kitab ini telah disebutkan oleh Ibnu Qayyim dalam kitab A’lam al- Muwaqqi’in. Dan juga ash-Shufdi dalam kitab al-Wafi bi al-Wafiyat (11/271) dan Ibnu Rajab dalam kitab Dzail Thabaqat al-Hanabilah(11/450) telah menyebutkannya dengan nama ad-Dalil ‘ala Istighnai al-Musabaqah ‘an at- Tahlil.
 
17. At-Tibyan fi Aqsam al-Qur’an. Telah dicetak beberapa kali.
 
18. At-Tahbir lima Yahillu wa Yahrum min Libas al-Harir. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Zad al-Ma ‘ad.
 
19. At-Tuhfah al-Makkiyah. Dia menyebutkannya dalam berbagai tempat dalam kitab Badai’u al-Fawaid.
 
 
20. Tuhfah al-Maududfi Ahkam al-Maulud. Telah dicetak berulang kali.
 
 
21. Tuhfah an-Nazilin bi Jiwar Rabb al-Alamin. Dia menyebutkannya dalam kitab Madarij as-Salikin.
 
 
22. Tadbir ar-Riasah fi al-Qawaid al-Hukmiyah bi adz-Dzaka’ wa al-Qarihah. Al- Baghdadi menyebutkannya dalam kitab al-Idhah al-Maknun fi adz-Dzail ‘ala Kasyf azh-Zhunun (1/271).
 
 
23. At-Ta’liq ‘ala al-Ahkam. Ibnu Qayyim mengisyaratkannya dalam kitab Jala’ al- Afham.
 
24. At-Tafsir al-Qayyim. Ini adalah tulisan terpisah-pisah dalam tafsir Syaikh Muhammad Uwais an-Nadawi dalam satu jilid. Tapi, dia tidak mencakup semua ucapan Ibnu Qayyim dalam tafsir. Namun, itu adalah suatu usaha yang patut mendapat pujian.
 
25. Tafdhil Makkah ‘ala al-Madinah. Ibnu Rajab dalam kitab adz-Dzail (11/450), ad- Dawudi dalam kitab Thabaqat al-Mufassirin (11/193), Ibnu al-’Ammad dalam kitab Syadzarat al-Dzahab (6/178) dan al-Sakhawi dalam kitab al-A’lam bi at- Taubikh (him. 280) telah menyebutkannya, tapi dengan nama Tafdhil Makkah.
 
26. Tahdzib Mukhtashar Sunan Abi Daud. Telah dicetak bersama dengan kitab Mukhtashar al-Mundziri dan syarahnya Ma ‘alim as-Sunan oleh al-Khatthabi dalam delapan jilid.
 
27. Al-Jami’ bain as-Sunan wa al-Atsar. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Badai’u al-Fawaid.
 
 
28. Jala’u al-Afhamfi ash-Shalat wa as-Salam ‘ala Khair al-Anam. Telah dicetak berkali-kali di Mesir dan India.
 
 
29. Jawabat Abidi ash-Shalban wa Anna ma Hum ‘alaih Din asy-Syaithan. Ibnu Rajab dalam kitabadz-Dzail (11/450), ad-Dawudi dalam kitab ath-Thabaqat (IV 93) dan Ibnu al-’Ammad dalam kitab asy-Syadzarat (VI/179) menyebutkannya.
 
 
30. Al-Jawab asy-Syafi li man Sa ‘ala ‘an Tsamarah ad-Du ‘a idza Kana ma Quddura Waqi’un.Asy-Syaukani menyebutkannya dalam kitabal-Badrath-Thali’(1V144).
 
 
31. Hadi al-Arwah ila Bilad al-Afrah. Telah dicetak berkali-kali.
 
 
32. Al-Hamil, Hal Tahidhu am La. Ibnu Qayyim telah menyinggung masalah ini dalam kitabTahdzib Sunan at-Tirmidzi.
 
 
33. Al-Hawi. Ahmad ‘Ubaid dalam kata pengantar kitab Rawudah al-Muhibbin berkata, “Ibnu Hajar al-Asqallani telah menyebutkannnya dalam kitab Fath al- Bari, juz XI”
 
 
34. Hurmah as-Sima’. Haji Khalifah dalam kitab Kasyf azh-Zhunun (1/650) dan al- Baghdadi dalam kitab Hadiyah al-Arifin (11/158) telah menyebutkannya.
 
 
35. Hukm Tarik ash-Shalah. Telah berkali-kali dicetak.
 
36. Hukm Ighmam HilalRamadhan. Ibnu Rajab dalam kitab adz-Dzail (11/450), ad- Dawudi dalam kitab ath-Thabaqat (11/93) dan Ibnu al-’Ammad dalam kitab asy- Syadzarat (VI/169) telah menyebutkannya.
 
37. Hukm Tafdhil Ba’d al-Awulad ‘ala Ba’d fi al-’Athiyah. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Tahdzib as-Sunan.
 
38. Ad-Da’ wa ad-Dawa’. Telah dicetak berkali-kali dan dinamakan juga dengan al- Jawab al-Kafi liman Sa’ala ‘an ad-Dawa’asy-Syafi.
 
39. Dawa’ al-Qalb. ‘Abdullah al-Jabburi menyebutkannya dalam Fihris Maktabat Awuqaf Baghdad(11/369). Ada juga naskah dengan tulisan tangan oleh al-Jabburi dengan nomor 4732. Kemungkinan besar naskah ini adalah naskah kitab ad- Da ‘ wa ad-Dawa’. Meskipun demikian, lebih baik kita menahan diri dalam mengambil kesimpulan sebelum membaca transkrip naskah tersebut. Wallahu a’lam.
 
40. Rabi’ul-Abrar fi-ashshalah ‘ala an-Nabi al-Mukhtar. Al-Baghdadi menye butkannya dalam kitab Hadiyah al-’Arifin (11/272) setelah menyebutkan kitab Jala’u al-Afham.
 
 
41. Ar-Risalah al-Halabiyahfi ath-Thariqah al-Muhammadiyah. Ini adalah kumpulan bait-bait syair. Muridnya ash-Shufdi dalam al-Wafi bi al-Wafiyat (11/272), Ibnu Tughri Burdi dalam al-Manhal ash-Shafi yang masih dalam bentuk manuskrip (111/62), ad-Dawudi dalam ath-Thabaqat(IV93) dan Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (1/861) menyebutkannya.
 
 
42. Ar-Risalah asy-Syafi’iyah fi Ahkam al-Mu’awwidzatain. Muridnya ash-Shufdi dalam al-Wafi bi al-Wafiyat (11/272) dan Ibnu Tughri Burdi dalam al-Manhal as- Shafi (111/62)menyebutkannya.
 
 
43. Risalah Ibni Qayyim ila Ahad Ikhwanihi. Ditemukan satu naskahnya dalam kumpulan manuskrip perpustakaan al-Mahmudiyah di Madinah al-Munawwarah nomor 8/221 majami’ yang terdiri dari beberapa halaman dalam ukuran kecil.
 
 
44. Ar-Risalah at-Tabukiyah yang dicetak di Mesir dengan nama ini dan dicetak juga dengan judulTuhfah al-Ahbab fi Tafsir Qawuluhi Ta ‘ala: wa ta ‘awanu ‘alalbirri wattaqwa wa la ta’awanu ‘alalitsm wal’udwan wa attaqullaha innallaha syadidul’iqab.
 
 
45. Raf’u at-Tanzil. Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (1/909) dan al-Baghdadi dalamHadiyah al-’Arifin (11/158) menyebutkannya.
 
 
46. Raf’u al-Yadainfi ash-Shalah. Muridnya Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/150), ash-Shufdi dalam al-Wafi bi al-Wafiyat (11/272), Ibnu Hajar dalam ad-Duraf al- Kaminah (IV/33), as-Suyuthi dalamBaghyah al-Wu’at (V63), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/168) dan Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (1/911).
 
 
47. Raudhah al-Muhibbin wa Nazhah al-Musytaqin. Ibnu Qayyim menulisnya dalam perjalanan jauh dari tanah air dan perpustakaannya. Kitab ini telah dicetak berkali- kali.
 
48. Ar-Ruh. Telah tersebar di kalangan beberapa penuntut ilmu bahwa kitab ini bukan karangan Ibnu Qayyim atau dia menulisnya sebelum berhubungan dengan Ibnu Taimiyyah.
 
Akan tetapi, orang yang menelaahnya akan menemukan kejelasan bahwa kitab ini adalah karangan Ibnu Qayyim dan ditulisnya setelah berhubungan dengan Ibnu Taimiyyah. Yang menguatkan pendapat ini adalah bahwa Ibnu Qayyim telah menyebutkan kitab ini dalam kitabnya at-Tibyan. Ibnu Qayyim juga telah menyebutkan gurunya, Ibnu Taimiyyah kurang lebih sepuluh kali dalam kitab ar-Ruh dengan mengutip pendapat-pendapatnya serta menyebutkan pendapat yang dipilihnya.
 
Di samping itu, kita menemukan ada sekelompok tokoh autobiografer Ibnu Qayyim telah menyebutkan kitab ini dalam buku-buku karangan mereka. Mereka itu seperti al-Hafizh Ibnu Hajar dalam ad-Durar al-Kaminah (IV/23), as-Suyuthi dalam Baghyah al-Wu’at (1/63), Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/170), asy-Syaukani dalam al-Badr at-Thali’ (11/144), Haji Khalifah dalamKasyfazh-Shunun (11/1421), al-Baghdadi dalam Hadiyah al-’Arifin (11/158) dan al-Alusi dalamJala’u al-’Ainain (him. 32).
 
 
49. Ar-Ruh wa an-Nafs. Ini bukan kitab ar-Ruh. Ibnu Qayyim telah menyebutkannya dalam kitabar-Ruh, Mitah as-Sa’adah dan Jala’u al-Afham.
 
 
50. Zad al-Musafirin ila Manazil as-Su ‘ada ‘fi Hadyi Khatam al-Anbiya’. Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/93), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat(VI/169), dan al-Baghdadi dalam Hadiyah al-Arifin (11/158).
 
 
51. Zad al-Ma’ad fi Hadyi Khair al-’Ibad. Ini telah dicetak berkali-kali di India, Mesir, Syiria dan terakhir diterbitkan dalam lima jilid.
 
 
52. As-Sunnah wa al-Bid’ah. Ahmad ‘Ubaid menyebutkannya dalam mukadimah kitab Rawudhah al-Muhibbin.
 
 
53. Sharh Asma’ al-Kitab al-Aziz. Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/449), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/92) dan Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169) menyebutkannya.
 
 
54. Syarh al-Asma’ al-Husna. Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (11/450), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat(11/93) dan Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/170) menyebutkannya.
 
 
55. Syifa’ al-Alil fi Masail al-Qadha’ wa al-Qadr wa al-Hikmah wa at-Ta’lil. Ini telah diterbitkan.
 
 
56. Ash-Shabr wa as-Sakan. Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (11/1432) dan al-Baghdadi dalam Hadiyah al-Arifin (11/158) telah menyebutkannya.
 
 
57. Ash-Shirath al-Mustaqim fi Ahkam Ahl al-Jahim. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail(11/450), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat(VI/169).
 
 
58. Ash-Shawaiqal-Munazzalah ‘alaaj-Jahmiyah waal-Mu’atthilah, satujilid. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169), asy-Syaukani dalam al-
 
 
 
Badr at-Thali’ (117144), Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (11/1083), al-Baghdadi dalamHadiyah al-’Arifin (11/158) dengan nama ash-Shawaiq al-Mursalah. Kitab ini belum diterbitkan, yang telah diterbitkan hanya kitab al-Mukhtashar karya Muhammad bin al-Maushili.
 
 
59. At-Tha’un. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/93), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad dalam Asy-Syadzarat (W196) dan al-Baghdadi dalamHadiyah al-Arifin (11/158).
 
60. Thibb al-Qulub. Az-Zarkali menyebutkannya dalam kitab al-A’lam (VI/280), Ahmad ‘Ubaid dalam mukadimah Rawudhah al-Muhibbin dan dia berkata, “Profesor Ma’luf menyebutkan bahwa ada satu naskahnya di Berlin.”
 
61. At-Thibb an-Nabawi. Ibnu Qayyim menyatukannya dengan kitab Zad al-Ma ‘ad, tapi ia telah diterbitkan secara terpisah.
 
62. Thariq al-Hijratain wa Bab as-Sa’adatain. Telah dicetak beberapa kali. Ibnu Qayyim menyebutkan kitab ini dalam berbagai kitab karangannya dengan judul Safar al-Hijratain.
 
63. At-Thuruq al-Hukmiyahfi as-Siyasah asy-Syar’iyah. Telah dicetak ulang beberapa kali.
 
 
64. Thariqah al-Bashair ila Hadiqah as-Sarair fi Nazhm al-Kabair. Kitab ini tercantum dalam indeks buku-buku Auqaf di Baghdad dan disebutkan bahwa buku ini ada naskahnya yang sangat berharga ditulis tahun 811 H.
 
 
65. Thalaq al-Haidh. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitab Tahdzib Sunan Abi Dawud.
 
 
66. ‘Uddah ash-Shabirin wa Dzakhirah asy-Syakirin. Ini telah dicetak berulang kali.
 
 
67. Aqd Muhkam al-Ahibba’ baina al-Kalam at-Thayyib wa al-Amal ash-Shalih al- Marfu’ ila Rabb as-Sama’. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/ 449), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/92), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169) dan al-Baghdadi dalam Hadiyah al-Arifin (11/158).
 
 
68. Al-Fatawa. Al-Alusi menyebutkannya dalam Jala ‘u al- Ainain.
 
 
69. Al-Fath al-Quds. Ibnu Rajab dalam adz-Dzail (II450), ad-Dawudi dalam at- Thabaqat (11/93), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/169) dan al-Baghdadi dalam Hidayah al-Arifin(11/158).
 
 
70. Al-Fath al-Makki. Ibnu Qayyim telah menyebutkannya dalam kitabnyaitoda’w al-Fawaid.
 
 
71. Al-Futuhat al-Qudsiyah. Ibnu Qayyim menyebutkannya dalam kitabnyaMiftah Daras-Sa’adah.
 
 
72. Al-Farq bain al-Khillah wa al-Mahabbah wa Munazharah al-Khalil li Qawumih. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450) dan Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/168).
 
 
73. Al-Farusiyah. Kitab ini adalah ringkasan kitab al-Farusiyah asy-Syar’iyah. Dan, telah dicetak di Mesir.
 
 
74. Al-Farusiyah asy-Syar’iyah. Ibnu Tughri Burdi menyebutkannya dalam a\-Manhal ash-Shafi(E/hlm. 93
 
75. Fahdl ‘Iim wa Ahlih. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450) dan ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93).
 
76. Fawadh fi al-Kalam ‘ala Hadits al-Ghamamah wa Hadits al-Ghazalah wa ad- Dhub wa Ghairih.Sebuah tulisan yang terdiri dari sembilan belas lembar dalam manuskrip perpustakaan azh-Zhahiriyah di Damaskus dengan nomor 5485. Syaikh Muhammad Nashiruddin al-Albani dalam indeks perpustakaan halaman 100 juga menyebutkannya.
 
77. Al-Fawaid. Telah dicetak.
 
78. Qurrah ‘Uyun al-Muhibbin wa Rawudhah Qulub al-’Arifin. Al-Baghdadi menyebutkannya dalam Hidayah al-’Arifin (11/158).
 
 
79. Al-Kafiyah asy-Syafiyah fi an-Nahw. Pengarang Kasyf azh-Zhunun (11/1369).
 
 
80. Al-Kafiyah asy-Syafiyah fi al-Intishar li al-Firqah an-Najiyah. Telah dicetak beberapa kali. Kitab inilah yang dikenal dengan al-Qashidah an-Nuniyah.
 
 
81. Al-Kabair. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450), ad-Dawud dalam at-Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (Vl/hlm. 168) dan al-Baghdadi dalamHidayah al-Arifin (11/158).
 
 
82. Kasyf al-Ghitha’ ‘an Hukm Sima’ al-Ghina’.
 
 
83. Al-Kalam at-Thayyib wa al-’Amalash-Shalih. Telah dicetak beberapa kali di Mesir dan India dengan judul al-Wabil ash-Shaib min al-Kalam at-Thayyib.
 
 
84. Al-Lamhahfiar-Rad ‘alaIbni Thalhah. Al-’Allamahal-Manawimenyebutkannya dalam Faidh al-Qadir (1/116).
 
85. Madarij as-Salikin baina Manazil Iyyaka Na’bud wa Iyyaka Nasta’in. Ini telah dicetak dalam tiga jilid.
 
86. Al-Masail at-Tharablisiyah. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/ 449), ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93) dan Ibnu al-’Ammad dalam asy- Syadzarat (VI/169).
 
87. Ma’ani al-Hurufwa al-Adawat. Ash-Shufdi menyebutkannya dalam al-Wafi bi al-Wafiyat (11/271), Ibnu Tughri Burdi dalam al-Manhal ash-Shafi (11/62) yang masih dalam bentuk manuskrip, ad-Dawudi dalam at-Thabaqat (11/93), as-Suyuthi dalam Baghyah al-Wu’at (1/63) dan Haji Khalifah dalam Kasyf azh-Zhunun (11/ 1729).
 
88. Miftah Dar as-Sa’adah wa Mansyur Wilayah al-’Hm wa al-Iradah. Inilah kitab kita sekarang ini. Ibnu Qayyim menyebutnya dalam mukadimah dengan judul Miftah Dar as-Sa ‘adah wa Mansyur Wilayah AM al- ‘Urn wa al-Iradah. Kitab ini telah dicetak dua kali, tapi tanpa tahkik. Cetakan ini, sepanjang pengetahuan kami, merupakan naskah tahkik pertama.
 
89. Al-Manar al-Muniffi ash-Shahih wa ad-Dhaif. Ini telah berulangkali dicetak.
 
 
90. Al-Mawurid ash-Shafi wa az-Zhil al-Wafi. Al-Baghdadi menyebutkannya dalam Hidayah al-’Arifin (11/159) dan Ibnu Qayyim dalam kitabnya Thariq al-Hijratain.
 
 
91. Maulid an-Nabawi saw. Asy-Syaukani menyebutkannya dalam al-Badr ath-Thali’ (11/144) dan Shadiq al-Qannuji dalam at-Tajal-Mukallal. Al-Qannuji menyebutkan bahwa dia memiliki satu manuskrip dari kitab ini.
 
92. Al-Mahdi. Haji Khalifah menyebutkannya dalam Kasyf azh-Zhunun (11/1465).
 
93. Al-Muhadzab fi…. Haji Khalifah menyebutkannya dalam Kasyf azh-Zhunun (IV1914).
 
 
94. Naqd al-Manqul wa al-Mahk al-Mumayyiz bain al-Maqbul wa al-Mardud. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450), ad-Dawudi dalamath-Thabaqat (11/93), Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/168) dan al-Baghdadi dalam Hidayah al-’Arifin (11/159).
 
 
95. Nikah al-Muhrim. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/450), ad- Dawudi dalamath-Thabaqat (11/193), dan Ibnu al-’Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/168).
 
 
96. Nur al-Mu’min wa Hayatuh. Ibnu Rajab menyebutkannya dalam adz-Dzail (11/ 450), Ibnu al-Ammad dalam asy-Syadzarat (VI/178) dan al-Baghdadi dalam Hidayah al-’Arifin (11/159).
 
 
97. Hidayah al-HayarifiAjubah al-Yahud wa an-Nashara. Ini telah tercetak beberapa kali.
 
 
Selain itu, di sana ada juga artikel atau tulisan tersendiri karya Ibnu Qayyim yang diambil dari buku dan karangan-karangannya. Misalnya kitab Bulugh as-Sulfi Aqdhiyatil-Rasulsaw. yang
 
 
 
disarikan dari kitab A’lam al-Muwaqqi’in, Tafsir al-Fatihah dari kitabMadarijas-Salikin, Tafsir al-Mu’awwidzatain dari kitabBadaiul-Fawaid, ar-Risalah al-Qabriyahfi ar-Radd ‘ala MunkiriAdzabil-QabrMinaz-Zanadiqah wal-Qadariyah dari kitab ar-Ruh.
 
 
Sebagian orang tidak mampu membedakan antara Ibnu Qayyim al-Jauziyah dengan Ibnu al-Jauzi karena kemiripan nama. Kesalahan ini telah berakibat pada penisbahan beberapa kitab karya Ibnu al-Jauzi kepada Ibnu Qayyim al-Jauziyah. Kesalahan seperti itu terjadi karena kelalaian para penulis manuskrip atau karena perbuatan orang-orang yang sentimen terhadap Ibnu Qayyim al-Jauziyah.
 
 
Sebagai bukti adalah bahwa Ibnu al-Jauzi adalah Abdurrahman bin Ali al-Qursyi, wafat tahun 597 H. Meskipun dia adalah salah seorang ulama dari golongan Hanbali yang terkemuka dan banyak menulis, tapi dalam kajian masalah nama-nama dan sifat Allah SWT dia tidak mengikuti metode Imam Hanbal karena dia dalam hal ini menempuh metode takwil. Ini jelas bertentangan dengan metodologi Ibnu Qayyim sebab dia menempuh metode ulama salaf.
 
 
Di antara buku yang dinisbahkan kepada Ibnu Qayyim, padahal sebenarnya itu adalah karya Ibnu al-Jauzi, adalah kitab Daf’u Syubahit-Tasybih bi Akaffit-Tanzih. Kitab ini banyak memuat takwil yang keliru. Karena itu, dia terjerumus dalam ta’thil guna melepaskan diri dari noda tasybih(penyerupaan).
 
 
Allah Tabaroka wa ta’ala telah memberikan petunjuk kepada Ibnu Qayyim al-Jauziyah sehingga dia mengikuti langkah ulama salaf. Sebab itu, dia selamat dari noda tasybih dan bahaya
 
takwil. Dia menempuh cara ulama salaf di mana dia hanya menetapkan apa yang ditetapkan Allah SWT untuk diri-Nya dan apa yang ditetapkan oleh Rasul-Nya tanpa melakukan penyimpangan,tasybih dan ta ‘thil.
 
 
Demikian pula kitab Akhbar an-Nisa’. Kitab ini dinisbahkan kepada Ibnu Qayyim al-Jauziyah, padahal kitab ini dikenal sebagai karya Ibnu al-Jauzi
 
== Pranala luar ==