Schapelle Corby: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Menolak perubahan teks terakhir (oleh 114.79.51.24) dan mengembalikan revisi 5765945 oleh 103.28.148.205
Baris 10:
* '''[[8 Oktober]] [[2004]]''': Schapelle Corby lepas landas dari [[Brisbane International Airport]], [[Brisbane]], [[Australia]] dengan pesawat [[Qantas]] QF501, kemudian transit di Sydney, naik pesawat [[Australian Airlines]] AO7829 menuju Denpasar, dan mendarat di [[Bandara Ngurah Rai]], [[Denpasar]]. Setelah mendarat di Denpasar, Corby ditahan karena petugas [[bea cukai]] Bandara Ngurah Rai menemukan ganja seberat 4,2 kg dalam tas milik Corby.
* '''? - [[2005]]''': Konsulat Jenderal Republik Indonesia ([[KJRI]]) di [[Perth]], [[Australia]] menerima surat ancaman pembunuhan yang disertai sebutir peluru.
* '''[[27 Mei]] [[2005]]''': Corby diputuskan harus menjalani hukuman penjara 20 tahun serta ditambah denda sebesar Rp 100.000.000, karena melanggar [http://bebas.vlsm.org/v01/RI/uu/1997/uu-1997-022.txt pasal 82, ayat 1a, UU nomor 22 tahun 1997 tentang Narkotika]. Sidang putusannya disiarkan langsung di dua stasiun televisi di Australia.
* '''[[1 Juni]] [[2005]]''': Sebuah amplop berisikan serbuk putih, yang dikirimkan dari negara bagian [[Victoria, Australia|Victoria]], [[Australia]], tetapi akhirnya dinyatakan tidak berbahaya, dikirimkan ke Kedutaan Besar Republik Indonesia ([[KBRI]]) di [[Canberra]], [[Australia]], sehingga mengakibatkan seisi gedung kedutaan harus dikosongkan dan kedutaan ditutup selama beberapa hari. [[Perdana Menteri Australia]], [[John Howard]], segera meminta maaf kepada pemerintah Indonesia dan mengatakan akan segera mengusut kasus tersebut serta mencari siapakah pelakunya.
* '''[[3 Juni]] [[2005]]''': Sebuah paket berisikan serbuk mencurigakan, yang akhirnya dinyatakan tidak berbahaya, dikirimkan ke Gedung Parlemen Australia dan dialamatkan ke Menlu Australia, [[Alexander Downer]]. Paket tersebut ditemukan dalam pemeriksaan rutin. Akibat insiden ini, tempat penerimaan barang di Gedung Parlemen ditutup untuk sementara waktu.
* '''[[3 Juni]] [[2005]]''': Sebuah surat berbau menyengat dikirimkan ke Pengadilan Negeri Denpasar. Akibatnya, Kepala Pengadilan Negeri Denpasar, [[Nengah Suryadi]], yang menerima surat tersebut, mengaku merasa pusing-pusing. Setelah diperiksa lebih lanjut oleh Laboratorium Forensik (Labfor) [[Polri]] Denpasar, tidak ditemukan zat beracun dalam surat tersebut.
* '''[[7 Juni]] [[2005]]''': Lagi, sebuah amplop berisikan serbuk putih, yang diperkirakan juga dikirimkan dari negara bagian Victoria, Australia, tetapi diperkirakan tidak berbahaya, dikirimkan ke KBRI. Akibat insiden ini, KBRI ditutup untuk sementara sampai waktu yang belum ditentukan.
* '''[[9 Juni]] [[2005]]''': Paket-paket mencurigakan kembali dikirimkan ke kedutaan-kedutaan besar di Australia. Kali ini, Kedutaan Besar [[Amerika Serikat]], [[Inggris]], [[Jepang]], dan [[Korea Selatan]] di Australia dikirimi paket-paket mencurigakan. Selain itu, Gedung Parlemen Australia juga kembali dikirimi bungkusan mencurigakan. Akibat kejadian ini, sebagian gedung kedutaan-kedutaan tersebut dan sebagian Gedung Parlemen Australia ditutup untuk umum.
* '''[[12 Oktober]] [[2005]]''': Hasil banding di pengadilan mengurangi jumlah hukuman menjadi 15 tahun.
* '''[[12 Januari]] [[2006]]''': Hasil kasasi di [[MA]] mengembalikan hukuman menjadi 20 tahun.
 
== Tanggapan rakyat Australia ==