Soekarno: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 118:
Soekarno kemudian membawakan pidato pertanggungjawaban mengenai sikapnya terhadap peristiwa G30S pada Sidang Umum ke-IV [[MPRS]].<ref name="kudeta"/> Pidato tersebut berjudul "[[Nawaksara]]" dan dibacakan pada [[22 Juni]] [[1966]].<ref name="asvi"/> MPRS kemudian meminta Soekarno untuk melengkapi pidato tersebut.<ref name="kudeta"/> Pidato "Pelengkap Nawaskara" pun disampaikan oleh Soekarno pada [[10 Januari]] [[1967]] namun kemudian ditolak oleh MPRS pada [[16 Februari]] tahun yang sama.<ref name="kudeta"/>
 
Hingga akhirnya pada [[20 Februari]] [[1967]] Soekarno menandatangani Surat Pernyataan Penyerahan Kekuasaan di [[Istana Merdeka]].<ref name="Nurul huda"/> Dengan ditandatanganinya surat tersebut maka Soeharto [[de facto]] menjadi kepala pemerintahan Indonesia.<ref name="Nurul huda"/> Setelah melakukan Sidang Istimewa maka MPRS pun mencabut kekuasaan Presiden Soekarno, mencabut gelar Pemimpin Besar Revolusi dan mengangkat Soeharto sebagai Presiden RI hingga diselenggarakan [[pemilihan umum]] berikutnya.<ref name="Nurul huda"/> BUNG KARNO JUGA PERNAH MENJADI KOMANDAN INDONESIA DALAM KONFRONTASI INDONESIA DAN MALAYSIA.Bung Karno sering menyerukan kepada rakyat indonesi untuk Mengganyang Malaysia.
 
== Sakit hingga meninggal ==