Rao, Pasaman: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
Tidak ada ringkasan suntingan |
||
Baris 10:
|provinsi=Sumatera Barat
}}
'''Rao ''' adalah sebuah [[kecamatan]] di [[kabupaten]] [[Kabupaten Pasaman|Pasaman]], [[provinsi]] [[Sumatera Barat]], [[Indonesia]]. Kecamatan ini terdiri dari dua [[nagari]] dan 18 [[jorong]]. Sebelumnya kecamatan ini bernama '''Rao Mapat Tunggul''', yang kemudian dipecah menjadi dua kecamatan, yaitu Kecamatan Rao dan Kecamatan Mapat Tunggul. Sejak era Reformasi, kecamatan Rao dimekarkan kembali menjadi Kecamatan Rao, Kecamatan Rao Utara, dan Kecamatan Rao Selatan.
== Batas wilayah ==
Baris 22 ⟶ 20:
}}
==
Orang Rao merupakan bagian dari etnis [[Orang Minang|Minangkabau]], yang menganut sistem [[matrilineal]], hidup bersuku-suku, dan berpenghulu. Dalam percakapan sehari-hari, masyarakat ini menggunakan [[Bahasa Minangkabau]] dialek Rao, yang mirip dengan logat [[Kabupaten Lima Puluh Kota|Lima Puluh Kota]], [[Batusangkar]], dan [[Kabupaten Kampar|Kampar]].
Pada masa [[Perang Paderi]], banyak masyarakat [[Suku Mandailing|Mandailing]] yang dibawa orang-orang Minang ke wilayah Rao. Selain untuk memperkuat barisan Paderi, kepindahan mereka juga untuk mempelajari agama Islam dan menghindari ''zending'' [[Nasrani]] yang sedang marak di [[Tapanuli Utara]].<ref>Gusti Asnan, Memikir Ulang Regionalisme: Sumatera Barat tahun 1950-an, Yayasan Obor Indonesia, 2007</ref> Di tahun 1952, gelombang perpindahan orang-orang Tapanuli ke Rao kembali terjadi. Namun kali ini perpindahan mereka dikarenakan alasan politis. Dimana pemerintah Sumatera Barat, menolak kedatangan para transmigran asal [[Jawa]] dan lebih memilih mendatangkan masyarakat Minang dari kabupaten lain, serta orang Mandailing dari [[Tapanuli Selatan]].<ref>Harian Haluan, 27 September 1953 dan 18 September 1953</ref>
Pada pertengahan abad ke-19, banyak masyarakat Rao yang merantau ke [[Malaysia]]. Sebagian besar mereka bermigrasi ke [[Negeri Sembilan, Malaysia|Negeri Sembilan]], [[Pahang, Malaysia|Pahang]], dan [[Perak, Malaysia|Perak]]. Gopeng, salah satu kota kecil di Perak, merupakan tempat yang banyak dihuni para perantau asal Rao. Di Malaysia, masyarakat Rao dikenal sebagai ''Orang Rawa'' (Rao dalam [[Bahasa Minangkabau]] berarti Rawa).
== Tokoh ==
Rao banyak melahirkan tokoh-tokoh terkemuka yang sukses di [[Indonesia]] dan [[Malaysia]]. Mereka banyak yang menjadi ulama, pejuang, politisi, dan sastrawan. Antara lain ialah [[Tuanku Rao]], [[Rashid Maidin]], [[Yusuf Rawa]], [[Asrul Sani]], dan [[Hussamuddin Yaacub]].
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
|