Bahasa Sangir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Max Dirno (bicara | kontrib)
k Bentuk bahasa sangihe
Aldo samulo (bicara | kontrib)
Menolak 3 perubahan teks terakhir (oleh 175.106.19.19 dan Max Dirno) dan mengembalikan revisi 5457743 oleh AvocatoBot
Baris 24:
 
Sementara itu, terdapat semacam puisi yang terdiri dari kurang lebih 20 macam bentuk, seperti kimba, tavaa, gane, paseva (kata-kata hikmah) dan dadendante (syair berantai).
 
Bahasa Sangihe dikelompokkan dalam tiga bentuk sesuai dengan penggunaannya, yaitu:
1. Sasahara.
Sasahara adalah bentuk bahasa yang digunakan ketika sedang berada di laut. Tujuan penggunaan bahasa sasahara diyakini untuk memberikan pengertian atau makna yang bertolak belakang dengan keadaan sebenarnya atau sekurang-kurangnya mendekati kebenaran makna harafiah. Penutur bahasa sasahara adalah semua pelaut dan nelayan-nelayan Sangihe. Misalnya untuk menyebut Pulau Makalehi (pulau kenari), maka sebutan sasaharanya adalah mawelogang (biji kenari yang sudah dikupas dari cangkangnya).
2. Sasaili.
Sasaili adalah bentuk bahasa yang digunakan ketika sedang berada di tempat lain (bukan di laut). Biasanya yang menuturkan bahasa Sasaili adalah kaum awam. Penuturannya disampaikan dalam bentuk nyanyian atau puisi-puisi yang bertujuan untuk menggambarkan perasaan dan harapan penuturnya akan tetapi bukan berupa doa atau permohonan kepada kekuatan lain yang lebih tinggi. Sasaili adalah ekspresi penutur tentang dinamika kehidupan yang sedang dialaminya sekaligus harapannya. Misalnya, seorang ibu menuturkan sasaili kepada anak bayinya yang dalam kandungan ataupun anak bayinya yang akan tidur. Seorang petani yang menyanyikan harapannya setelah membuka kebun, menanam pohon pala, dan sebagainya.
 
3. Sasasa.
Sasasa adalah bentuk bahasa yang digunakan oleh orang tua atau orang yang dianggap lebih tua dan sarat pengalaman atau orang yang ditokohkan (diteladankan) dalam kehidupan bermasyarakat. Kandungan sasasa adalah sejumlah kearifan yang pernah dialami semasa hidup penutur, dituturkan kembali pada momen-momen penting seperti pada perkumpulan-perkumpulan massal, hajatan nikah, di dalam tempat ibadah dan sebagainya.
 
== Pranala luar ==