Kimia hijau: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Reindra (bicara | kontrib)
melanjutkan
Reindra (bicara | kontrib)
intro selesai
Baris 4:
 
Pada tahun 2005 [[Ryōji Noyori]] mengenali tiga pengembangan-penting di dalam kimia hijau: penggunaan [[karbondioksida superkritis]] sebagai pelarut hijau, [[larutan-air]] [[hidrogen peroksida]] untuk [[oksidasi]] bersih dan penggunaan hidrogen di dalam [[sintesis asimetris]].<ref>''Mengikuti keanggunan praktis di dalam sintesis kimia'', Ryoji Noyori, Jurnal [[Chemical Communications]], '''2005''', (14), 1807 - 1811 [http://www.rsc.org/publishing/journals/CC/article.asp?doi=b502713f Abstrak]</ref> Contoh-contoh kimia hijau terapan adalah [[oksidasi air superkritis]], [[reaksi pada air]], dan [[reaksi media kering]].
 
[[Biorekayasa]] atau [[bioteknik]] juga dipandang sebagai sebuah teknik yang menjanjikan untuk mencapai tujuan-tujuan kimia hijau. Sejumlah bahan kimia proses penting dapat disintesis dalam organisma-organisma terekayasa, seperti [[asam shikimat]], sebuah prakursor [[oseltamivir]] yang di[[fermentasi]] oleh Roche di dalam bakteri.
 
Istilah ''kimia hijau'' diperkenalkan oleh [[Paul Anastas]] pada tahun 1991.<ref>[http://www.chemistryexplained.com/Ge-Hy/Green-Chemistry.html Chemistry Explained]</ref>
 
== Lihat pula ==