Sindrom Guillain–Barré: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 14:
| MeshID = D020275
}}
'''Sindrom Guillain–Barré''' (disingkat '''SGB''') atau '''radang polineuropati demyelinasi akut''' adalah [[peradangan]] akut yang menyebabkan kerusakan [[sel saraf]] tanpa penyebab yang jelas. Sindrom ini ditemukan pada tahun 1916 oleh Georges Guillain, Jean-Alexandre Barré, dan André Strohl. Mereka menemukan sindrom ini pada dua tentara yang menderita keabnormalan peningkatan produksi protein cairan otak. Diagnosis SGB dapat dilakukan dengan menganalisa cairan otak dan ''electrodiagnostic''. Indikasi terjadinya infeksi adalah kenaikan [[sel darah putih]] pada cairan otak. Sedangkan bila menggunakan ''electrodiagnostic'', dapat melalui pemeriksaan [[konduksi]] sel saraf.<ref name="satu">{{cite news
|author = Amanda Putri Nugrahanti
|coauthors =
Baris 26:
}}
</ref>
== Gejala dan Penyebabpenyebab ==
Pada kondisi normal, tubuh akan menghasilkan [[antibodi]] untuk melawan [[antigen]] (zat yang merusak tubuh) ketika tubuh terinfeksi penyakit, [[virus]], atau [[bakteri]]. Pada kasus SGB, antibodi malah menyerang [[sistem saraf tepi]] dan menyebabkan kerusakan sel saraf. Hal ini ditimbulkan karena antibodi merusak selaput myelin yang menyelubungi sel saraf (demyelinasi). Kerusakan yang ditimbulkan dimulai dari pangkal ke tepi atau dari atas ke bawah. Kerusakan tersebut akan menyebabkan kelumpuhan motorik dan gangguan sensibilitas. Jika kerusakan terjadi sampai pangkal saraf maka dapat terjadi kelainan pada [[sumsum tulang belakang]].