Patung Dirgantara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan Dian Wiryawan (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Kenrick95Bot
Irul 901 (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
[[Berkas:P Pancoran.jpg|thumb|right|Patung Dirgantara]]
 
'''Monumen Patung Dirgantara''' atau lebih dikenal dengan nama '''Patung Pancoran''' adalah salah satu monumen patung yang terdapat di [[Jakarta]]. Letak monumen ini berada di kawasan [[Pancoran, Jakarta Selatan|Pancoran]], [[Jakarta Selatan]]. Tepat di depan kompleks perkantoran Wisma Aldiron Dirgantara yang dulunya merupakan Markas Besar [[TNI Angkatan Udara]]. Posisinya yang strategis karena merupakan pintu gerbang menuju Jakarta bagi para pendatang yang baru saja mendarat di [[Bandar Udara Halim Perdanakusuma]].
 
Ide pertama pembuatan patung adalah dari Presiden Soekarno yang menghendaki agar dibuat sebuah patung mengenai dunia penerbangan Indonesia atau kedirgantaraan. Patung ini menggambarkan manusia angkasa, yang berarti menggambarkan semangat keberanian bangsa Indonesia untuk menjelajah angkasa
==Sejarah==
[[Berkas:Pancoran-1960-an2.jpg|thumb|left|Kawasan Pancoran pada tahun 1966]]
 
Patung ini dirancang oleh [[Edhi Sunarso]] sekitar tahun [[1964]] - [[1965]] dengan bantuan dari [[Keluarga Arca]] [[Yogyakarta]]. Sedangkan proses pengecorannya dilaksanakan oleh Pengecoran Patung Perunggu Artistik Dekoratif Yogyakarta pimpinan I Gardono. Berat patung yang terbuat dari perunggu ini mencapai 11 Ton. Sementara tinggi patung itu sendiri adalah 11 Meter, dan kaki patung mencapai 27 Meter. Proses pembangunannya dilakukan oleh PN [[Hutama Karya]] dengan Ir. [[Sutami]] sebagai arsitek pelaksana.
Baris 5 ⟶ 11:
Pengerjaannya sempat mengalami keterlambatan karena peristiwa [[Gerakan 30 September]] PKI pada tahun 1965.
 
Rancangan patung ini berdasarkan atas permintaan [[Soekarno|Bung Karno]] untuk menampilkan keperkasaan bangsa [[Indonesia]] di bidang dirgantara. Penekanan dari desain patung tersebut berarti bahwa untuk mencapai keperkasaan, bangsa Indonesia mengandalkan sifat-sifat Jujur, Berani dan Bersemangat.
 
Proses pemasangan Patung Dirgantara sering ditunggui oleh Bung Karno, sehingga kehadirannya selalu merepotkan aparat negara yang bertugas menjaga keamanan sang kepala negara. Alat pemasangannya sederhana saja yaitu dengan menggunakan Derek tarikan tangan. Patung yang berat keseluruhannya 11 ton tersebut terbagi dalam potongan-potongan yang masing-masing beratnya 1 ton.<ref>{{cite web |url=http://ariesaksono.wordpress.com/2008/03/11/patung-dirgantara-pancoran/ | title=Patung Dirgantara Pancoran |date=22 Juli 2012}}</ref>
 
Pemasangan patung Dirgantara akhirnya dapat selesai pada akhir tahun [[1966]]. Patung Dirgantara ditempatkan di lokasi ini karena strategis, merupakan pintu gerbang kawasan Jakarta Selatan dari Lapangan Terbang Halim Perdanakusumah selain itu dekat dengan (dahulu) Markas Besar Angkatan Udara Republik Indonesia.
== Catatan Kaki ==
{{reflist}}
 
== Pranala luar ==