Kadipaten Sumenep: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 35:
|year_leader2 =
|currency =
|footnotes = Sumenep menjadi daerah keadipatian semenjak Kerajaan Shingasari berkuasa atas tanah [[Jawa]] dan [[Madura]], Pada Masa Kerajaan [[Majapahit]] daerah ini
}}
Baris 42:
Pada tahun 1269, dimasa pemerintahan Arya Wiraraja wilayah ini berada dibawah pengawasan langsung Kerajaan Singhasari dan Kerajaan Majapahit. Pada tahun 1559, dimasa pemerintahan Kanjeng Tumenggung Ario Kanduruwan, wilayah yang terletak di Madura Timur ini berada pada kekuasaan penuh Kesultanan Demak. dan Baru pada pemerintahan Kanjeng Pangeran Ario Lor II yang berkuasa pada tahun 1574, wilayah Kadipaten Sumenep berada dibawah pengawasan langsung Kasultanan Mataram. Pada tahun 1705, akibat perjanjian Pangeran Puger dengan VOC, Wilayah Sumenep untuk yang kedua kalinya jatuh ketangan kekuasaan VOC. Namun tak seperti wilayah lainnya, dimana kerajaan-kerajaan dihapuskan, untuk wilayah Sumenep, Madura Timur, tetap menjalankan aktifitas ke-adipati-an sebagaimana biasanya dan baru pada tahun 1269, setelah Kanjeng Tumenggung Ario Prabuwinoto meninggal, VOC berkuasa penuh atas Sumenep dengan mengangkat seorang Bupati, yakni Raden Samadikun Prawotohadikusumo yang semula menjabat sebagai Patih Sumenep kala itu.
Seperti halnya keraton-keraton di [[Jawa]], budaya halus dan tata krama yang sopan serta bahasa sehari-hari yang santun juga menjadi identitas budaya, baik di seputar lingkungan Keraton Sumenep maupun di lingkungan masyarakat Sumenep pada umumnya. Walaupun Keraton Sumenep saat ini sudah tidak berfungsi lagi sebagai istana resmi Adipati Sumenep ataupun pusat pengembangan budaya Madura, tetapi kebiasaan peninggalan masa kejayaan Kadipaten Sumenep masih sangat terasa, tak heran jika banyak orang menjuluki Sumenep sebagai 'Solo of Madura'.
== Mata Pencaharian Penduduk ==
Semenjak dahulu ekonomi daerah ini bergantung pada hasil laut dan pertanian, karena dari Jaman Pemerintahan Arya Wiraraja, daerah ini harus mengirimkan upeti kepada kerajaan diatasnya.
Selain mata pencaharian penduduknya yang bergantung dari hasil pertanian yang kurang menguntungkan, mata pencaharian penduduknya sebagian besar juga bergelut dalam bidang kelautan, hal inilah yang kelak menciptakan pelau-pelaut tangguh dari bumi pulau garam. Selain itu Mata pencaharian penduduknya juga berupa hasil pertanian Garam, pertanian garam sendiri berkembang pada masa pemerintahan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan. Hasil bumi tersebut berpusat di sekitar [[selat Madura]] tepatnya di desa Pinggirpapas, [[Kalianget, Sumene|Kalianget]].
==Pengaruh Kerajaan Majapahit terhadap pemerintahan di Kadipaten Sumenep ==
Wilayah Sumenep mulai dibawah pengaruh kerajaan Majapahit semenjak awal pendirian pembangunnya, dengan Rajanya [[Raden Wijaya]] yang bergelar Prabu Kertarajasa Jayawadhana. Selain itu [[Arya Wiraraja]] yang semula menjadi Adipati Sumenep dibawah kerajaan Singhasari diangakat sebagai adipati di wilayah timur Jawa Timur meliputi [[Blambangan]] dan [[Lumajang|Lamajhang]], sesuai janji Raden Wijaya ketika
==Pengaruh Kasultanan Demak terhadap pemerintahan di Kadipaten Sumenep ==
Pengaruh Kerajaan Demak secara resmi di kadipaten Sumenep berlangsung sejak pemerintahan Pangeran Lor dan Pangeran Wetan sampai masa pemerintahan Raden Mas Anggadipa. Ketika dibawah pengaruh Kesultanan Demak, wilayah Sumenep diwajibkan membayar upeti kepada Ratu Japan sebagai wilayah yang melindunginya.
Pada masa-masa ini, Kekuasaan wilayah Kadipaten Sumenep meliputi daerah Sumenep dan Pamekasan yang lebih dikenal dengan sebutan Madura timur (Madura Wetan)
==Pengaruh Kerajaan Mataram terhadap pemerintahan di Kadipaten Sumenep ==
Pemerintahan Kadipaten Sumenep mulai dipengaruhi kerajaan Mataram Pada Masa pemerintahan Raden Mas Anggadipa, namun sebelum dikuasainya wilayah Kadipaten Sumenep oleh kerajaan Mataram, seluruh wilayah Madura bergejolak melawan penyerangan yang dilakukan oleh Mataram ke wilayah Madura. Penyerangan tersebut terjadi pada masa pemerintahan Pangeran Lor II beserta Pangeran Cakranegara.
Kadipaten Sumenep jatuh ketangan Sultan Agung Mataram pada tahun ==Pengaruh VOC terhadap pemerintahan di Kadipaten Sumenep ==
==Pengaruh Pemerintah Hindia Belanda terhadap pemerintahan di Kadipaten Sumenep ==
==Pustaka==
* Zulkarnaen, Iskandar. 2003. Sejarah Sumenep. Sumenep: Dinas Pariwisata dan kebudayaan kabupaten Sumenep.
* Adurrahchman, Drs.1971.Sejarah Madura Selajang Pandang. Sumenep
[[Kategori : Sejarah Sumenep]]
|