Serangan Umum Surakarta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Db84x (bicara | kontrib)
Db84x (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
{{Sejarah Indonesia}}
'''Serangan Umum Surakarta''' atau juga disebut '''Serangan Umum Empat Hari''' berlangsung pada tanggal [[7 Agustus|7]] -[[10 Agustus]] [[1949]] secara gerilya oleh para pejuang, pelajar, dan mahasiswa. Pelajar dan mahasiswa yang berjuang tersebut kemudian dikenal sebagai tentara pelajar. Mereka berhasil membumihanguskan dan menduduki markas-maskas Belanda di Solo dan sekitarnya. Menurut catatan sejarah, serangan itu digagas di kawasan Monumen Juang 45, [[Banjarsari]], [[Solo]]. Untuk menyusun serangan, para pejuang berkumpul di Desa [[Wonosido]], [[Kabupaten Sragen]] dari situlah ide untuk melakukan serangan umum dikobarkan.
 
<br />
 
Mereka yang melakukan serangan bergabung dalam [[Detasemen II Brigade 17]] Surakarta yang dipimpin Mayor [[Achmadi]]. Untuk menggempur markas penjajah, serangan dilakukan dari empat penjuru kota Solo. Rayon I dari [[Polokarto]] dipimpin [[Suhendro]], Rayon II dipimpin [[Sumarto]]). Sementara itu Rayon III dengan komandan [[Prakosa]], Rayon IV dikomandani [[A Latif]] (almarhum), serta Rayon Kota dipimpin [[Hartono]]. Menjelang pertengahan pertempuran [[Slamet Riyadi]] dengan pasukan Brigade V/Panembahan Senopati turut serta dan menjadi tokoh kunci dalam menentukan jalannya pertempuran. Serangan ini mengubur untuk selamanya ambisi [[Belanda]] untuk menguasai kembali [[Indonesia]].