Pengrawit: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Yanu Tri (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Pengrawit''' adalah penabuh [[gamelan]] atau [[musik]] [[karawitan]] atau orang yang profesional di bidang olah musik gamelan.
{{tanpa_referensi|date=22 September 2010}}
 
{{tanpa_kategori|date=22 September 2010}}
== Latar Belakang ==
{{wikify|date=22 September 2010}}
 
{{yatim|date=22 September 2010}}
'''Pengrawit''' adalah penabuh [[gamelan]] atau [[musik]] [[karawitan]] atau orang yang profesional di bidang olah musik gamelan. Pengrawit juga sering disebut '''nayaga''' atau '''Yogo'''. Yogo sendiri menurut Ki Mujoko Joko Raharjo (alhm) dalang terkenal dari Klaten, menyebutkan berasal dari kata '''wiyoga''' yang berarti semedi atau meditasi. Seorang '''Nayoga''' bila sedang menabuh gamelan biasanya dengan [[konsentrasi]] penuh untuk memberi ruh terhadap gending yang sedang ia mainkan. Keseriusan dalam menabuh gamelan ibarat orang [[semadi]] /[[meditasi]], dimana bila rusak tabuhannya ibaratnya gagal sembahnya terhadap yang Maha Kuasa.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://http:// hiburan.kompasiana.com/musik/2011/07/17/
yuk-bermain/|title=Yuk Bermain|format=HTML|accessdate=2012-07-06}}</ref>
 
'''Pengrawit''' dari kata '''rawit''', yang berarti '''rumit''', atau yang '''berhubungan dengan hal-hal halus, lembut'''. Pengrawit memang berhubungan dengan hal-hal rumit, misalnya harus menghafal ratusan gending yang berbentuk not-[[not]] angka di luar kepala dan menyajikannya dengan "garap" yang benar.<ref>{{id}} Di Surakarta{{cite web|url=http://sosodoro.dosen.isi-ska.ac.id/2010/08/12/mungguh-dalam-garap-karawitan-gaya-surakarta-subjektifitas-pengrawit juga harus pandai menafsir notasi-notasidalam-mengintepretasi-sebuah-teks-musikal/|title=MUNGGUH atauDALAM gendingGARAP tersebut,KARAWITAN bagaimana garap Kendangnya, Gendernya, Rebabnya, bonangnya dan tafsir tabuhan ricikan gamelan lainya.GAYA
SURAKARTA: Subjektifitas Pengrawit Dalam
Mengintepretasi Sebuah Teks Musikal|format=HTML|accessdate=2012-07-06}}</ref>
 
Bahkan pengrawit yang "mumpuni" terhadap garap ratusan bahkan ribuan gending, disebut "'''Empu"'''. Empu karawitan ini biasanya abdi dalem pengrawit [[keraton]] yang memang ahli di bidangnya. Dimasa lalu nama-nama seperti Marto Pengrawit, Mloyo Widodo adalah empu karawitan yang banyak cantriknya[[cantrik]]-nya, dan menjadi panutan atau menjadi nara sumber garap [[gending]]-gending kuna yang sudah jarang di tabuh atau dibunyikan oleh generasi dibawahnya.<ref>{{id}} {{cite web|url=http://tembi.org/majalah-prev/2002_04_klangenan10.htm|title=MLOYO WIDODO, PENATA GENDING JAWA YANG SEDERHANA|format=HTM|accessdate=2012-07-06}}</ref>
Dalam gaya Surakarta yang di sebut Pengrawit ini juga menunjuk pada penabuh karawitan mandiri/klenengan, pengiring tari dan pengiring wayang.
 
== Pengrawit Surakarta ==
Pengrawit dari kata rawit, yang berarti rumit, atau yang berhubungan dengan hal-hal halus, lembut. Pengrawit memang berhubungan dengan hal-hal rumit, misalnya harus menghafal ratusan gending yang berbentuk not-not angka di luar kepala dan menyajikannya dengan "garap" yang benar. Di Surakarta pengrawit juga harus pandai menafsir notasi-notasi atau gending tersebut, bagaimana garap Kendangnya, Gendernya, Rebabnya, bonangnya dan tafsir tabuhan ricikan gamelan lainya.
 
Dalam gaya [[Surakarta]] yang di sebut Pengrawit ini juga menunjuk pada penabuh karawitan mandiri/klenengan<ref>Yang dimaksud dengan klenengan atau mandiri yaitu gamelan yang ditabuh tanpa atau dengan gamelan lengkap dan tidak untuk fungsi lain.</ref>, pengiring tari dan, pengiring [[wayang.]], dan[[kethoprak]].
Bahkan pengrawit yang "mumpuni" terhadap garap ratusan bahkan ribuan gending, disebut "Empu". Empu karawitan ini biasanya abdi dalem pengrawit keraton yang memang ahli di bidangnya. Dimasa lalu nama-nama seperti Marto Pengrawit, Mloyo Widodo adalah empu karawitan yang banyak cantriknya, dan menjadi panutan atau menjadi nara sumber garap gending-gending kuna yang sudah jarang di tabuh atau dibunyikan oleh generasi dibawahnya.
 
Di [[Surakarta]] pengrawit juga harus pandai menafsir notasi-notasi atau gending tersebut, bagaimana garap [[kendang]]-nya, [[gender]]-nya, [[rebab]]-nya, [[bonang]]-nya dan tafsir tabuhan ricikan gamelan lainya.
Pengrawit gaya Surakarta dalam menabuh biasanya memakai kain, beskap landhung, blangkon, atau kerisan dengan beskap krowok. Jika acara santai biasanya memakai batik atau baju yang sopan.
 
Pengrawit gaya Surakarta dalam menabuh biasanya memakai kain, beskap landhung, blangkon, atau kerisan dengan beskap krowok. Jika acara santai biasanya memakai [[batik]] atau baju yang sopan. <ref>{{id}} {{cite web|url=http:// www.kerajaannusantara.com/id/surakarta-hadiningrat/busana-lingkungan-keraton|title=Buasan Lingkungan Kraton|format=HTML|accessdate=2012-07-06}}</ref>
 
== Refrensi ==