Prasasti Mantyasih: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Naval Scene (bicara | kontrib)
+ref
Naval Scene (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Prasasti Mantyasih''', juga disebut '''Prasasti Balitung''' atau '''Prasasti Tembaga Kedu''',<ref name=Tempo1984>''[http://202.158.52.214/id/arsip/1984/12/15/ILT/mbm.19841215.ILT41928.id.html Melempangkan Mataram kuno]'', 15 Desember 1984. Copyright 2011 TempoInteraktif. Diakses 26 Juli 2011.</ref> adalah [[prasasti]] berangka tahun [[907]] M<ref>
{{cite book
|url = http://books.google.co.uk/books?id=dSFfD0dpdS4C&pg=PA407&lpg=PA407&dq=Mantyasih+Inscription+907&source=bl&ots=F59ArLyJic&sig=Z4qF_AdkQY67IjMeXzhm8l2ITKo&hl=en&ei=yBtXTLLjKM7p4ga3q4CnBQ&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=2&ved=0CBcQ6AEwAQ#v=onepage&q=Mantyasih%20Inscription%20907&f=false
Baris 6:
|year = 2006
|isbn = 9792624996
|page = 407}}</ref><ref name=Tempo1984>''[http://202.158.52.214/id/arsip/1984/12/15/ILT/mbm.19841215.ILT41928.id.html Melempangkan Mataram kuno]'', 15 Desember 1984. Copyright 2011 TempoInteraktif. Diakses 26 Juli 2011.</ref> yang berasal dari [[Wangsa Sanjaya]], [[kerajaan Mataram Kuno]]. Prasasti ini ditemukan di kampung Mateseh, [[Magelang Utara, Magelang|Magelang Utara]], [[Jawa Tengah]] dan memuat daftar silsilah raja-raja Mataram sebelum [[Rakai Watukura Dyah Balitung|Raja Balitung]]. Prasasti ini dibuat sebagai upaya melegitimasi Balitung sebagai pewaris tahta yang sah, sehingga menyebutkan raja-raja sebelumnya yang berdaulat penuh atas wilayah kerajaan Mataram Kuno.<ref>Kusen, ''Raja-raja Mataram Kuno dari Sanjaya sampai Balitung, sebuah rekonstruksi berdasarkan Prasasti Wanua Tengah III'', Berkala Arkeologi, Tahun XIV, Edisi Khusus, 1994, hlm. 92.</ref>
 
Dalam prasasti juga disebutkan bahwa desa Mantyasih yang ditetapkan Balitung sebagai desa [[perdikan]] (daerah bebas pajak). Di kampung Meteseh saat ini masih terdapat sebuah lumpang batu, yang diyakini sebagai tempat upacara penetapan ''sima'' atau desa perdikan. Selain itu disebutkan pula tentang keberadaan Gunung Susundara dan Wukir Sumbing (sekarang [[Gunung Sindoro]] dan [[Gunung Sumbing|Sumbing]]).<ref name=Pemkot>''[http://www.magelangkota.go.id/tentang-magelang/selayang-pandang/sejarah Selayang Pandang: Sejarah]'', Situs Resmi Pemerintah Kota Magelang, Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Kota Magelang, © 2009. Diakses 23 Desember 2010.</ref>