Tuhan telah mati: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 5155123 oleh 110.138.247.180 (Bicara)
Tag: menghilangkan referensi [ * ]
Baris 6:
 
== Penjelasan ==
Kematian Tuhan adalah sebuah cara untuk mengatakan bahwa manusia tidak lagi mampu mempercayai tatanan kosmis apapun yang seperti itu karena mereka sendiri tidak lagi mengakuinya. Kematian Tuhan, kata Nietzsche, akan membawa bukan hanya kepada penolakan terhadap keyakinan kosmis atau tatanan fisik tetapi juga kepaa penolakan terhadap nilai-nilai mutlak itu sendiri - kepada penolakan terhadap keyakinan akan suatu [[moralitas|hukum moral]] yang [[obyektivitas|obyektif]] dan [[universalitas (filsafat)|universal]], yang mengikat semua individu"vidu. Dalam cara ini, hal ini membawa kepada [[nihilisme]], dan inilah yang diuashakan Nietzsche untuk menemukan suatu pemecahan dengan mengevaluasi kembali dasar-dasar dari nilai-nilai manusia. Bagi Nietzsche, hal ini berarti mencari dasar-dasar yang jauh lebih dalam daripada nilai-nilai [[Kristen]]. Kebanyakan orang menolak untuk mencari lebih jauh daripada nilai-nilai ini.
"Tuhan sudah mati" tidak boleh ditanggapi secara [[harafiah]], seperti dalam "[[Tuhan]] kini secara fisik sudah mati"; sebaliknya, inilah cara Nietzsche untuk mengatakan bahwa gagasan tentang Tuhan tidak lagi mampu untuk berperan sebagai sumber dari semua aturan [[moralitas|moral]] atau [[teleologi]]. Nietzsche mengakui krisis yang diwakili oleh kematian Tuhan bagi pertimbangan-pertimbangan moral yang ada, karena "Ketika seseorang melepaskan iman Kristen, ia mencabut hak terhadap moralitas Kristen dari bawah kakinya. Moralitas ini sama sekali tidaklah terbukti dengan sendirinya.... Dengan menghancurkan sebuah konsep utama dari [[Kekristenan]], iman kepada Tuhan, orang menghancurkan keseluruhannya: tak ada suatupun yang tinggal di tangannya."<ref>terj. Walter Kaufmann dan R.J. Hollingdale; ''[[Twilight of the Idols]]'', Expeditions of an Untimely Man, bag. 5</ref> Inilah sebabnya mengapa di dalam "The Madman", si orang gila berbicara bukannya kepada orang percaya, melainkan kepada kaum [[ateisme|ateis]] — masalahnya ialah bagaimana mempertahankan sistem nilai apapun di tengah ketiadaan tatanan ilahi.
 
Kematian Tuhan adalah sebuah cara untuk mengatakan bahwa manusia tidak lagi mampu mempercayai tatanan kosmis apapun yang seperti itu karena mereka sendiri tidak lagi mengakuinya. Kematian Tuhan, kata Nietzsche, akan membawa bukan hanya kepada penolakan terhadap keyakinan kosmis atau tatanan fisik tetapi juga kepaa penolakan terhadap nilai-nilai mutlak itu sendiri - kepada penolakan terhadap keyakinan akan suatu [[moralitas|hukum moral]] yang [[obyektivitas|obyektif]] dan [[universalitas (filsafat)|universal]], yang mengikat semua individu. Dalam cara ini, hal ini membawa kepada [[nihilisme]], dan inilah yang diuashakan Nietzsche untuk menemukan suatu pemecahan dengan mengevaluasi kembali dasar-dasar dari nilai-nilai manusia. Bagi Nietzsche, hal ini berarti mencari dasar-dasar yang jauh lebih dalam daripada nilai-nilai [[Kristen]]. Kebanyakan orang menolak untuk mencari lebih jauh daripada nilai-nilai ini.
 
Nietzsche percaya bahwa kebanyakan orang tidak mengakui (atau menolak untuk mengakui) kematian ini berdasarkan ketakutan atau [[angst]] (kecemasan) mereka yang paling terdalam. Karena itu, ketika kematian itu mulai diakui secara luas, orang akan berputus asa dan nihilisme akan meraja lela, seperti halnya pula dengan kepercayaan [[relativisme moral|relativistik]] bahwa kehendak manusia adalah hukum di dalam dirinya sendiri -- apapun boleh dan semuanya diizinkan. Inilah sebagian alasan mengapa Nietzsche menganggap Kekristenan nihilistik. Bagi Nietzsche, nihilisme adalah konsekuensi dari sistem filsafat yang idealistik manapun, karena semua idealisme menderita kelemahan yang sama seperti moralitas Kristen -- yakni tidak memiliki "dasar" untuk membangun di atasnya. Karena itu ia menggambarkan dirinya sebagai 'manusia bawah tanah' (''subterranean man'') yang sedang bekerja, yang menggali dan menambang dan menggangsir."<ref>terj. Hollingdale; ''Daybreak'', Preface, seksi 1</ref>