Taman Nasional Lorentz: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SHRDT (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
SHRDT (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 32:
Nama [[Taman Nasional]] ini diambil dari seorang [[Penjelajah]] asal [[Belanda]], [[Hendrikus Albertus Lorentz]],yang melewati daerah tersebut pada tahun 1909 yang merupakan ekspedisinya yang ke-10 di [[Taman Nasional]] ini.
 
==Keadaan geografis==
Taman Nasional Lorentz merupakan perwakilan dari ekosistem terlengkap untuk keanekaragaman hayati di [[Asia Pasifik]]. Kawasan ini juga merupakan salah satu diantara tiga kawasan di dunia yang mempunyai [[gletser]] di daerah [[tropis]]. Membentang dari puncak gunung yang diselimuti [[Salju]] (5.030 meter dpl), hingga membujur ke perairan pesisir pantai dengan [[hutan bakau]] dan batas tepi perairan [[Laut Arafura]]. Dalam bentangan ini, terdapat spektrum [[ekologis]] menakjubkan dari kawasan [[Vegetasi]] [[alpin]], [[sub-alpin]], [[montana]], [[sub-montana]], [[Dataran Rendah]], dan [[lahan basah]].
 
Selain memiliki keanekaragaman hayati yang sangat tinggi, terdapat pula beberapa kekhasan dan keunikan adanya [[gletser]] di [[Puncak Jaya]] dan sungai yang menghilang beberapa kilometer ke dalam tanah di [[Lembah Balliem]].
 
Sebanyak 34 tipe vegetasi diantaranya [[hutan]] [[rawa]], hutan tepi sungai, hutan sagu, hutan gambut, pantai pasir karang, [[hutan hujan]] lahan datar/lereng, hutan hujan pada bukit, hutan kerangas, hutan pegunungan, [[padang rumput]], dan [[lumut kerak]].
 
Jenis-jenis tumbuhan di taman nasional ini antara lain [[nipah]] (Nypa fruticans), [[bakau]] (Rhizophora apiculata), [[Pandanus julianettii]], [[Colocasia esculenta]], [[Avicennia marina]], [[Podocarpus pilgeri]], dan [[Nauclea coadunata]].
 
==Satwa==
Jenis-jenis satwa yang sudah diidentifikasi di Taman Nasional Lorentz sebanyak 630 jenis burung (± 70 % dari burung yang ada di Papua) dan 123 jenis mamalia. Jenis burung yang menjadi ciri khas taman nasional ini ada dua jenis [[kasuari]], empat [[megapoda]], 31 jenis [[merpati]], 30 jenis [[kakatua]], 13 jenis burung udang, 29 jenis [[burung madu]], dan 20 jenis endemik diantaranya [[cendrawasih]] ekor panjang (Paradigalla caruneulata) dan [[puyuh salju]] (Anurophasis monorthonyx).
 
Satwa mamalia tercatat antara lain [[babi duri moncong panjang]] (Zaglossus bruijnii), [[babi duri moncong pendek]] (Tachyglossus aculeatus), 4 jenis [[kuskus]], [[walabi]], [[kucing hutan]], dan [[kanguru pohon]].
 
==Keanekaragaman dan Tempat Wisata==
Taman nasional ini memiliki keanekaragaman hayati yang tinggi dan ditunjang keanekaragaman budaya yang mengagumkan. Diperkirakan kebudayaan tersebut berumur 30.000 tahun dan merupakan tempat kediaman [[Suku Nduga]], [[Suku Dani|Dani]] Barat, [[Suku Amungme]], [[Suku Sempan]] dan [[Suku Asmat]]. Kemungkinan masih ada lagi masyarakat yang hidup terpencil di hutan belantara ini yang belum mengadakan hubungan dengan manusia modern.
 
[[Suku Asmat]] terkenal dengan keterampilan pahatan patungnya. Menurut kepercayaannya, suku tersebut identik dengan hutan atau pohon. Batang pohon dilambangkan sebagai tubuh manusia, dahan-dahannya sebagai lengan, dan buahnya sebagai kepala manusia. Pohon dianggap sebagai tempat hidup para arwah nenek moyang mereka. Sistem masyarakat Asmat yang menghormati pohon, ternyata berlaku juga untuk sungai, gunung dan lain-lain.
 
Lorentz ditunjuk sebagai taman nasional pada tahun [[1997]], sehingga fasilitas/sarana untuk kemudahan pengunjung masih sangat terbatas, dan belum semua obyek dan daya tarik wisata alam di taman nasional ini telah diidentifikasi dan dikembangkan.
 
== Lihat pula ==
Baris 39 ⟶ 59:
* {{wikitravel|Lorentz_National_Park}}
* [http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_lorentz.htm Taman Nasional Lorentz]
* http://www.dephut.go.id/INFORMASI/TN%20INDO-ENGLISH/tn_lorentz.htm
* http://www.wwf.or.id/tentang_wwf/wilayah_kerja_kami/lorentznp.cfm
 
{{Taman nasional di Indonesia}}