Ciung Wanara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Gunkarta (bicara | kontrib)
k →‎Sabung ayam: perbaikan kecil
Baris 60:
 
===Sabung ayam===
Di desa Geger Sunten, tepian sungai Citanduy, hiduplah sepasang suami istri tua yang biasanyabiasa menempatkanmemasang merekabubu jaringkeramba perangkap ikan yang terbuat dari bambu di sungai untuk menangkap ikan. Suatu pagi mereka pergi ke sungai untuk mengambil jaring ikan yang terperangkap di dalam bubu, dan sangat terkejut menemukanbukannya bukanmenemukan ikan melainkan keranjang dalamyang jaringtersangkut pada bubu tersebut. MembukanyaSetelah membukanya, mereka menemukan bayi yang rupawanmenggemaskan. Mereka membawa pulang bayi tersebut, merawatnya dan menyayanginya seperti anak mereka sendiri.
 
Dengan berlalunya waktu bayi tumbuh menjadi seorang pemuda rupawan yang menemani berburu orang tua dalam hutan. Suatu hari mereka melihat seekor burung dan monyet.
Baris 76:
"Kalau begitu, aku harus pergi ke sana di mencari orang tua kandungku, Ayah."
 
"Itu benar, tetapi kamu harus pergi dengan seorang teman. Di keranjang itu ada telur.. Ambillah, pergilah ke hutan dan carilah unggas untuk menetaskan telur itu."
 
Ciung Wanara mengambil telur itu, pergi ke hutan seperti yang diperintahkan oleh sang orang tua, tetapi ia tidak dapat menemukan unggas. Ia menemukan Nagawiru yang baik kepada dia dan yang menawarkan dia untuk menetas telur. Dia meletakkan telur di bawah naga itu dan taklama setelah menetas, anak ayam tumbuh dengan cepat. Ciung Wanara memasukkannya ke dalam keranjang, meninggalkan orang tua dan istrinya dan memulai perjalanannya ke Galuh.