Iswadi Idris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erlangga Danny (bicara | kontrib)
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 20:
Di partai final, Persija bertemu dengan PSMS Medan dan pertandingan terpaksa harus dihentikan pada menit 40 karena terjadi clash antarpemain dan pembangkangan terhadap wasit sehingga [[PSSI]] menetapkan keduanya sebagai juara bersama.
 
=== [[Tim nasional sepak bola Indonesia]] ===
 
Bersama dengan [[Soetjipto Soentoro]], [[Abdul Kadir]], dan [[Jacob Sihasale]], dikenal dengan sebutan "kuartet tercepat di Asia" berkat kecepatan dan kelincahan mereka yang luar biasa. Iswadi juga terkenal sebagai pemain yang memiliki visi yang luas, disiplin, keras, dan berkarakter, baik di dalam maupun luar lapangan. Karena sosoknya tersebut, ia terpilih menjadi kapten timnas sejak awal 1970 sampai 1980. Tak hanya piawai di posisi [[gelandang]], sejumlah posisi lainnya pun sempat ia lakoni selama membela timnas, mulai dari [[bek]] kanan hingga ''[[sweeper]]''. Ia pun menjadi pelopor pemain serba bisa yang andal dalam berganti-ganti posisi sebelum diteruskan oleh [[Ronny Pattinasarani]]. Berkat kepiawaiannya tersebut Bang Is berhasil menjadi pemain Indonesia pertama yang dikontrak oleh klub asing yaitu Western Suburbs, [[Australia]] di tahun 1974-1975.
 
=== [[Piala Raja 1968]] ===
Ia memulai debutnya pada [[Piala Raja 1968]] di Thailand. Ia mencetak 2 gol pada saat Indonesia bertemu [[Tim nasional sepak bola Singapura|Singapura]] yang berakhir dengan skor 1-7 bagi kemenangan Indonesia dan ia juga mencetak 3 gol dalam pertandingan melawan [[Tim nasional sepak bola Malaysia|Malaysia]] yang berakhir dengan skor 6-1. Akhirnya ia bisa membawa timnya juara Piala Raja untuk pertama kalinya dalam sejarah.
 
=== [[Turnamen Merdeka 1969]] ===
Debutnya di turnamen ini dengan mencetak 4 gol. Masing-masing golnya dicetak pada saat pertandingan Thailand dengan 3 gol dan pertandingan final melawan Malaysia dengan mencetak gol penutup dan golnya memastikan kemenengan 3-2 dan memastikan gelar juara bagi timnya untuk ke-3 kalinya dalam sejarah setelah beberapa tahun sebelumnya tidak sanggup meraih juara turnamen ini.
 
=== Pertandingan melawan [[Dynamo Moscow]] ===
Pada tanggal 14 Juni 1970, Timnas Indonesia kedatangan klub asal Rusia, [[Dynamo Moscow]]. Dynamo Moskow ketika itu datang dengan membawa kiper terbaik dunia ketika itu, [[Lev Yashin]]. Tetapi Indonesia hanya kalah tipis dengan skor 0-1. Sebenarnya Indonesia memiliki peluang ketika Soetjipto mengirmkan umpan manis kepadanya. Namun ia lebih memilih mengumpan kepada [[Jacob Sihasale]] karena hampir tidak ada celah untuk bisa mencetak gol. Sayangnya Jacob tidak siap ketika menerima umpan darinya.
 
=== [[Asian Games 1970]] ===
Prestasi yang paling membanggakan di timnas adalah ketika ia berhasil membawa timnya meraih medali perak dalam Asian Games 1970. Ketika itu, Indonesia tergabung di Grup C bersama dengan [[Tim nasional sepak bola Iran|Iran]] dan [[Tim nasional sepak bola Korea Selatan|Korea Selatan]]. Sayangnya Indonesia hanya menempati urutan kedua dalam klasemen grup, namun posisi tersebut berhasil membawa timnya lolos ke babak perempat final. Di babak perempat final, perjuangannya harus terhenti setelah timnya kalah dari India dan Jepang. Hasil ini mengharuskan Indonesia harus bertanding dalam perebutan tempat kelima. Indonesia akhirnya berhasil meraih kemenangan atas Thailand seelah Soetjipto mencetak gol penentu kemenangan timnya 1-0. dan akhirnya Indonesia berhasil meraih medali perak.
 
=== Pertandingan melawan Brazil ===
Pada bulan Oktober 1972, Indonesia kedatangan tim asal Amerika Latin, [[Tim nasional sepak bola Brazil|Brazil]]. Ketika itu Brazil tampil dengan pemain-pemain bintangnya yang paling terkenal diantara mereka adalah [[Pele]]. Harapan masyarakat Indonesia, Brazil bisa menampilkan permainan yang menghibur. Namun ternyata Brazil cenderung memperlambat permainan dan hampir terjadi kericuhan antar pemain. Namun momen yang paling indah adalah ketika kiper [[Ronny Paslah]] berhasil menahan tendangan [[penalty]] [[Pele]]. Dan setelah itu, Ronny menjadi kiper yang terkenal di Asia.
 
=== [[Turnamen HUT Kota Jakarta 1972]] ===
Untuk ketiga kalinya, Indonesia ikut dalam turnamen ini dan ia juga berhasil membawa timnya menjadi juara Setelah dalam partai final mengalahkan [[Tim nasional sepak bola Korea Selatan|Korea Selatan]] 5-2. Gol-golnya dihasilkan ketika timnya menggunduli [[Tim nasional sepak bola Laos|Laos]] 5-1 dan pada saat Indonesia mengalahkan musuh bebuyutannya, Malaysia 3-0. Ia juga turut menyumbangkan masing-masing 1 gol ketika Indonesia mencukur [[Tim nasional sepak bola Kamboja|Republik Khmer]] dan ketika Indonesia mengalahkan Korea Selatan.
 
=== Piala Presiden 1972 ===
Debut pertamanya di piala presiden pada tahun 1972. Namun ia tidak berhasil membawa timnya menjadi juara setelah babak final kalah dari Burma 1-3. Dalam pertandingan terakhir babak penyisihan grup, ia dan kawan-kawan berhasil menggunduli [[Tim nasional sepak bola Filipina|Filipina]] 12-0, rekor kemenangan terbesar sepanjang sejarah sebelum akhirnya rekor tersebut berhasil dipatahkan pada saat Indonesia menang 13-1 atas tim yang sama yaitu Filipina. Hasil ini memastikan timnya menjadi juara grup B. Timnya berhasil meraih 2 kali kemenangan dan 1 kali seri dan tak terkalahkan. Dalam pertandingan semifinal timnya berhasil mengalahkan musuh bebuyutannya Malaysia 3-1 lewat babak perpanjangan waktu.