Cenderawasih merah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stavenn (bicara | kontrib)
k +berkas
Stavenn (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 15:
| binomial_authority = [[François Marie Daudin|Daudin]], 1800
}}
'''Cendrawasih Merah''' atau dalam nama ilmiahnya ''Paradisaea rubra'' adalah sejenis [[burung pengicau]] berukuran sedang, dengan panjang sekitar 33cm, dari marga ''[[Paradisaea]]''. Burung ini berwarna kuning dan coklat, dan berparuh kuning. Burung jantan dewasa berukuran sekitar 72cm yang termasuk bulu-bulu hiasan berwarna merah darah dengan ujung berwarna putih pada bagian sisi perutnya, bulu muka berwarna hijau [[zamrud]] gelap dan diekornya terdapat dua buah tali yang panjang berbentuk pilin ganda berwarna hitam. Burung betina berukuran lebih kecil dari burung jantan, dengan muka berwarna coklat tua dan tidak punya bulu-bulu hiasan.
 
Endemik [[Indonesia]], Cendrawasih Merah hanya ditemukan di hutan dataran rendah pada pulau Waigeo dan Batanta di kabupaten [[Raja Ampat]], provinsi [[Irian Jaya Barat]].
Baris 21:
Cendrawasih Merah adalah [[poligami]] spesies. Burung jantan memikat pasangan dengan ritual tarian yang memamerkan bulu-bulu hiasannya. Setelah kopulasi, burung jantan meninggalkan betina dan mulai mencari pasangan yang lain. Burung betina menetaskan dan mengasuh anak burung sendiri. Pakan burung Cendrawasih Merah terdiri dari buah-buahan dan aneka [[serangga]].
 
Berdasarkan dari hilangnya habitat hutan yang terus berlanjut, serta populasi dan daerah dimana burung ini ditemukan sangat terbatas, Cendrawasih Merah dievaluasikan sebagai beresiko Hampirhampir Terancamterancam di dalam [[IUCN Red List]]. Burung ini didaftarkan dalam [[CITES]] Appendix II.
 
== Pranala luar ==