Arca: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Gunkarta (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Botrie (bicara | kontrib)
k Robot: Perubahan kosmetika
Baris 4:
Kini di dalam dunia keagamaan [[Indonesia]] dikenal tiga macam arca, yakni arca agama [[Hindu]], arca agama [[Budha]], dan arca agama [[Kristen]] (terutama [[Katolik]]). Agama [[Islam]] tidak mengenal arca, karena ajarannya melarang menyembah [[berhala]] atau segala figur perwujudan Tuhan.
 
== Hindu ==
Dalam agama Hindu, arca adalah sama dengan '''Murti''' ([[Dewanagari]]: मूर्ति), atau murthi, yang merujuk kepada citra yang menggambarkan Roh atau Jiwa Ketuhanan (''murta''). Berarti "penubuhan", murti adalah perwujudan aspek ketuhanan (dewa-dewi), biasanya terbuat dari batu, kayu, atau logam, yang berfungsi sebagai sarana dan sasaran konsentrasi kepada Tuhan dalam pemujaan.<ref name=kkk>Klostermaier, Klaus K. ''A Survey of Hinduism''. 1989 page293-5</ref> Menurut kepercayaan Hindu, murti pantas dipuja sebagai fokus pemujaan kepada Tuhan setelah roh suci dipanggil dan bersemayam didalamnya dengan tujuan memberikan persembahan atau sesaji.<ref>Kumar Singh, Nagendra. ''Encyclopaedia of Hinduism, Volume 7''. 1997, page 739-43</ref> Perwujudan dewa atau dewi, baik sikap tubuh, atribut, atau proporsinya harus mengacu kepada tradisi keagamaan yang bersangkutan.<ref name=kkk />
 
Baris 13:
* '''Arca Garbadewata''', yaitu arca yang dipuja oleh banyak orang, dalam hal ini masyarakat.
 
== Buddha ==
Murti juga dimuliakan dalam agama Buddha terutana mazhab Mahayana saat beribadah sebagai sasaran pemujaan atau fokus meditasi. Pemujaan murti sangat dianjurkan dalam dalam Hindu dan Buddha, khususnya pada masa Dwapara Yuga,<ref>{{IAST|Garuḍa Purāṇa}} 1.223.37, 1.228.18</ref> seperti disebutkan dalam naskah Pañcaratra. Dalam agama Buddha, arca perwujudan [[Buddha Gautama]] disebut [[Buddharupa]].
 
== Laksana ==
[[Berkas:Brahma Statue in Prambanan.jpg|thumb|right|upright|Dewa Brahma digambarkan berkepala empat]]
Tidak seperti patung biasa yang dibuat bebas sesuai keinginan seniman pematungnya, arca dewa-dewi, buddha, bodhisattwa atau makhluk spiritual tertentu memiliki ciri-ciri yang disebut ''laksana'', yaitu atribut atau benda-benda tertentu yang dibawa oleh arca ini yang menjadi cirinya. Laksana sudah disepakati dalam ikonografi seni Hindu dan Buddha.