Raymond Westerling: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 182.3.28.183 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh Shadow Hawk
Hlamerz (bicara | kontrib)
Baris 57:
Sejak kegagalan tanggal 23 Januari, Westerling bersembunyi di [[Daerah Khusus Ibukota Jakarta|Jakarta]], dan mendatangkan istri dan anak-anaknya ke Jakarta. Dia selalu berpindah-pindah tempat, antara lain di Kebon Sirih 62A, pada keluarga De Nijs.
 
Pada [[8 Februari]] [[1950]] istri Westerling menemui Mayor Jenderal Van Langen, yang menjabat sebagai Kepala Staf, di rumah kediamannya. Isteri Westerling menyampaikan kepada van Langen mengenai situasi yang dihadapi oleh suaminya. Hari itu juga van Langen menghubungi Jend. [[Dirk Cornelis Buurman van Vreeden]], Hirschfeld dan Mr. W.H. Andreae Fockema, Sekretaris Negara Kabinet Belanda yang juga sedang berada di Jakarta. Pokok pembicaraan adalah masalah penyelamatan Westerling, yang di mata banyak orang Belanda adalah seorang pahlawan. Dipertimbangkan antara lain untuk membawa Westerling ke [[Papua bagian barat]]. Namun sehari setelah itu, pada [[9 Februari]] [[Hatta]] menyatakan, bahwa apabila pihak Belanda berhasil menangkap Westerling, pihak Republik akan mengajukan tuntutan agar Westerling diserahkan kepada pihak Indonesia. Hirschfeld melihat bahwa mereka tidak mungkin menolong Westerling karena apabila hal ini terungkap, akan sangat memalukan Pemerintah Belanda. Oleh karena itu ia menyampaikan kepada pimpinan militer Belanda untuk mengurungkan rencana menyelamatkan WeterlingWesterling.
 
Namun tanpa sepengetahuan Hirschfeld, pada [[10 Februari]] Mayor Jenderal Van Langen memerintahkan Kepala Intelijen Staf Umum, Mayor F. van der Veen untuk menghubungi Westerling dan menyusun perencanaan untuk pelariannya dari Indonesia. Dengan bantuan LetKol. [[Johannes Josephus Franciscus Borghouts]]–pengganti Westerling sebagai komandan pasukan elit KST–pada [[16 Februari]] di mess perwira tempat kediaman Ajudan KL H.J. van Bessem di Kebon Sirih 66 berlangsung pertemuan dengan Westerling, di mana Westerling saat itu bersembunyi. [[Johannes Borghouts|Borghouts]] melaporkan pertemuan tersebut kepada Letkol KNIL Pereira, perwira pada Staf Umum, yang kemudian meneruskan hasil pertemuan ini kepada MayJend. Van Langen.