Tragedi Semanggi: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
k ←Suntingan 118.97.144.234 (bicara) dikembalikan ke versi terakhir oleh 202.43.95.28
rv
Baris 5:
 
== Awal ==
Pada bulan November 1998 pemerintahan transisi Indonesia mengadakan [[Sidang Istimewa]] untuk menentukan [[Pemilu]] berikutnya dan membahas agenda-agenda pemerintahan yang akan dilakukan. Mahasiswa bergolak kembali karena mereka tidak mengakui pemerintahan Soeharto[[B. J. Habibie]] dan tidak percaya dengan para anggota [[DPR]]/[[MPR]] Orde Baru. Mereka juga mendesak untuk menyingkirkan militer dari politik serta pembersihan pemerintahan dari orang-orang [[Orde Baru]].
 
Masyarakat dan mahasiswa menolak Sidang Istimewa 1998 dan juga menentang [[dwifungsi ABRI]]/TNI. Sepanjang diadakannya Sidang Istimewa itu masyarakat bergabung dengan mahasiswa setiap hari melakukan demonstrasi ke jalan-jalan di Jakarta dan kota-kota besar lainnya di Indonesia. Peristiwa ini mendapat perhatian sangat besar dari seluruh [[Indonesia]] dan dunia internasional. Hampir seluruh sekolah dan universitas di Jakarta, tempat diadakannya Sidang Istimewa tersebut, diliburkan untuk mencegah mahasiswa berkumpul. Apapun yang dilakukan oleh mahasiswa mendapat perhatian ekstra ketat dari pimpinan universitas masing-masing karena mereka di bawah tekanan aparat yang tidak menghendaki aksi mahasiswa.saaaas
 
== Garis waktu ==
* Pada tanggal 11 November 1998, mahasiswa dan masyarakat yang bergerak dari Jalan Salemba, bentrok dengan [[Pamswakarsa]] di kompleks [[Tugu Proklamasi SPENZAGA 014]].
 
* Pada tanggal 12 November 1998 ratusan ribu mahasiswa dan masyrakat bergerak menuju ke [[gedung DPR/MPR]] dari segala arah, Semanggi-Slipi-Kuningan, tetapi tidak ada yang berhasil menembus ke sana karena dikawal dengan sangat ketat oleh tentara, Brimob dan juga Pamswakarsa (pengamanan sipil yang bersenjata bambu runcing untuk diadu dengan mahasiswa). Pada malam harinya terjadi bentrok di daerah Slipi dan Jl. Sudirman, puluhan mahasiswa masuk rumah sakit. Ribuan mahasiswa dievekuasi ke Atma Jaya. Satu orang pelajar, yaitu [[Lukman Firdaus]], terluka berat dan masuk rumah sakit. Beberapa hari kemudian ia meninggal dunia.
Baris 24:
 
== Tragedi Semanggi II ==
Pada [[24 September]] [[1999]], untuk yang kesekian kalinya tentara melakukan tindak kekerasan kepada aksi-aksi mahasiswa.
 
Kala itu adanya pendesakan oleh pemerintahan transisi untuk mengeluarkan [[Undang-Undang Penanggulangan Keadaan Bahaya]] (UU PKB) yang materinya menurut banyak kalangan sangat memberikan keleluasaan kepada militer untuk melakukan keadaan negara sesuai kepentingan militer. Oleh karena itulah mahasiswa bergerak dalam jumlah besar untuk bersama-sama menentang diberlakukannya UU PKB.
Mahasiswa dari [[Universitas Indonesia]], [[Yun Hap]] meninggal dengan luka tembak di depan [[Universitas Atma Jaya]].
 
=== Daerah lain ===