Tujuan Pembangunan Milenium: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k IvanLanin memindahkan halaman Sasaran Pembangunan Milenium ke Tujuan Pembangunan Milenium melalui pengalihan: Terjemahan resmi http://mdgs-dev.bps.go.id/ |
menyesuaikan dgn http://mdgs-dev.bps.go.id/ |
||
Baris 1:
{{Wikify}}
[[Berkas:MDG.jpg|thumb|250px|right|
'''
==
Deklarasi Millennium PBB yang ditandatangani pada September 2000 menyetujui agar semua negara:
===
* Pendapatan populasi dunia sehari $10000.
* Menurunkan angka kemiskinan.
=== Mencapai pendidikan dasar untuk semua ===
* Setiap penduduk dunia mendapatkan pendidikan dasar.
Baris 22:
* Target untuk 2015 adalah Mengurangi dua per tiga rasio kematian ibu dalam proses melahirkan.
=== Memerangi HIV/AIDS, malaria, dan penyakit menular lainnya ===
* Target untuk 2015 adalah menghentikan dan memulai pencegahan penyebaran [[HIV]]/[[AIDS]], [[malaria]] dan penyakit berat lainnya.
Baris 39:
* Dalam kerjasama dengan pihak swasta, membangun adanya penyerapan keuntungan dari teknologi-teknologi baru, terutama teknologi informasi dan komunikasi.
==
Setiap negara yang berkomitmen dan menandatangani perjanjian diharapkan membuat laporan ''MDGs''. Pemerintah Indonesia melaksanakannya dibawah koordinasi [[Bappenas]] dibantu dengan Kelompok Kerja PBB dan telah menyelesaikan laporan ''MDG'' pertamanya yang ditulis dalam [[bahasa Indonesia]] dan kemudian diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris untuk menunjukkan rasa kepemilikan pemerintah Indonesia atas laporan tersebut.
Kini ''MDGs'' telah menjadi referensi penting pembangunan di Indonesia, mulai dari tahap perencanaan seperti yang tercantum pada Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) hingga pelaksanaannya. Walaupun mengalamai kendala, namun pemerintah memiliki komitmen untuk mencapai
== Kontroversi ==
Upaya Pemerintah Indonesia merealisasikan
Menurut Direktur Eksekutif International NGO Forum on Indonesian Development ([[INFID]]) Don K Marut Pemerintah Indonesia perlu menggalang solidaritas negara-negara Selatan untuk mendesak negara-negara Utara meningkatkan bantuan pembangunan bukan utang, tanpa syarat dan berkualitas minimal 0,7 persen dan menolak ODA (official development assistance) yang tidak bermanfaat untuk Indonesia <ref>[http://economy.okezone.com/index.php/ReadStory/2008/09/25/20/149390/pencapaian-target-mdgs-terkendala-beban-utang Okezone: Pencapaian Target MDGs Terkendala Beban Utang]</ref>. Menanggapi pendapat tentang kemungkinan Indonesia gagal mencapai tujuan ''MDGs'' apabila beban mengatasi kemiskinan dan mencapai tujuan pencapaian MDG pada tahun 2015 serta beban pembayaran utang diambil dari APBN pada tahun 2009-2015, Sekretaris Utama Menneg PPN/Kepala Bappenas Syahrial Loetan berpendapat
apabila bisa dibuktikan MDGs tidak tercapai di 2015, sebagian utang bisa dikonversi untuk bantu itu. Pada tahun 2010 hingga 2012 pemerintah dapat mengajukan renegosiasi utang. Beberapa negara maju telah berjanji dalam konsesus pembiayaan (''monetary consensus'') untuk memberikan bantuan. Hasil kesepakatan yang didapat adalah untuk negara maju menyisihkan sekitar 0,7 persen dari GDP mereka untuk membantu negara miskin atau negara yang pencapaiannya masih di bawah. Namun konsensus ini belum dipenuhi banyak negara, hanya sekitar 5-6 negara yang memenuhi sebagian besar ada di Skandinavia atau Belanda yang sudah sampai 0,7 persen. <ref>[http://www.kompas.com/read/xml/2009/07/07/14002346/sulit.mengejar.target.mdgs.2015 Kompas:Pemerintah Akan Renegosiasi Utang Untuk Capai Target MDGs]</ref>
== Lihat pula ==
* [[KTT PBB 2005]]
== Referensi ==
{{reflist}}
== Pranala luar ==
* {{id}} {{en}} [http://www.worldbank.org/indonesia Program Bank Dunia di Indonesia]
* {{en}} [http://www.un.org/millenniumgoals/ www.un.org/millenniumgoals]
|