Jacob Sihasale: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Erlangga Danny (bicara | kontrib)
Erlangga Danny (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 42:
===Karir di [[tim nasional sepak bola Indonesia]]===
Puncak prestasinya dicapai antara 1962-1970, sebagai pemain [[PSSI]] dalam berbagai turnamen, antara lain: [[Piala Raja 1968]] dan [[Piala Raja 1969]] di [[Bangkok]]; [[Piala Emas Agha Khan]] di [[Pakistan]] [[1968]]; [[Turnamen Merdeka 1969]] di [[Kuala Lumpur]].
 
Tahun 1966, ia terpilih untuk menjadi kesebelasan Asian All Stars bersama dengan [[Soetjipto Soentoro]], [[Max Timisela]], [[Iswadi Idris]], dan [[Abdul Kadir]]. Mereka merupakan kuartet tercepat di Asia pada saat itu.
 
Ia juga turut membawa [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] menjadi juara [[Turnamen HUT Kota Jakarta 1972]] di Jakarta ketika di partai final [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] berhasil menundukkan [[Tim nasional sepak bola Korea Selatan|Timnas Korea Selatan]] dengan skor 5-2. Gol-golnya dihasilkan ketika [[Tim nasional sepak bola Indonesia|Indonesia]] membantai [[Tim nasional sepak bola Sri Lanka|Sri Lanka]] dengan skor 8-0. Ia memborong tiga gol dalam pertandingan itu.
 
===Indonesia vs Uruguay (1974)===
Tahun 1966, ia terpilih untuk menjadi kesebelasan Asian All Stars bersama dengan [[Soetjipto Soentoro]], [[Max Timisela]], [[Iswadi Idris]], dan [[Abdul Kadir]]. Mereka merupakan kuartet tercepat di Asia pada saat itu.
Pada tanggal 19 April 1974, Indonesia kedatangan timnas Uruguay. Sebenarnya kedua tim memanfaatkan laga persahabatan ini sebagai laga ujicoba. Bagi Uruguay, ini sebagai pertandingan ujicoba untuk menghadapi pertandingan [[Piala Dunia 1974]]. Sedangkan bagi Indonesia sendiri, laga ini bertujuan untuk laga ujicoba ketika bertanding di Turnamen HUT Kota Jakarta 1974. Konon kursi kepelatihan Indonesia ketika itu berpindah dari [[Wiel Coerver]] ke [[Djamiat Dalhar]] dan ban kapten timnas berpindah ke tangan Aang Witarsa.
 
Sayangnya [[Tim nasional sepak bola Uruguay|Timnas Uruguay]] ketika itu tidak membawa pemain intinya. Sehingga dalam pertandingan yang digelar di Stadion Istora Senayan, Uruguay harus takluk dari Indonesia 2-1. Susunan pemain Indonesia ketika itu adalah:[[Ronny Pasla]], [[Anwar Udjang]], Subodro, Sutan Harhara, [[Jacob Sihasale]], [[Nobon Kayamudin]], Andi Lala, Andjas Asmara, [[Risdianto]], [[Abdul Kadir]], dan Waskito
 
Karena tidak mau merasa malu, akhirnya mereka meminta pertandingan ulang. Dalam pertandingan ulang yang diadakan tanggal 21 April, akhirnya giliran Indonesia yang harus menerima kekalahan tipis dengan skor 2-3.
 
===Akhir karier===
Sebagai Pemain PSSI dia telah mencetak 100 gol lebih. Setelah mengalami cidera pada kakinya dalam pertandingan persahabatan antara Persebaya dan Ascot dari Australia, akhir 1975 di Surabaya, ia mengundurkan diri dari persepakbolaan.