Daerah Khusus Ibukota Jakarta: Perbedaan antara revisi

[revisi tidak terperiksa][revisi tidak terperiksa]
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 49:
 
=== Etimologi ===
Nama ''Jakarta'' digunakan sejak masa [[penjajahan Jepang]] tahun 1942, untuk menyebut wilayah bekas ''[[Gemeente]] [[Batavia]]'' yang diresmikan pemerintah [[Hindia Belanda]] tahun 1905.<ref>[[Thee Liang Gie]]; ''Sejarah Pemerintahan Kota Djakarta'', Jakarta: Kotapraja Djakarta Raja, 1958, hal. 83.</ref> Nama ini dianggap sebagai kependekan dari kata ''Jayakarta'' ([[aksara Dewanagari|Dewanagari]] जयकृत), yang diberikan oleh orang-orang [[Kesultanan Demak|Demak]] dan [[Kesultanan Cirebon|Cirebon]] di bawah pimpinan [[Fatahillah]] (Faletehan) setelah menyerang dan menduduki pelabuhan Sunda Kelapa pada tanggal 22 Juni 1527. Nama ini biasanya diterjemahkan sebagai "kota kemenangan" atau "kota kejayaan", namun sejatinya artinya ialah "kemenangan yang diraih oleh sebuah perbuatan atau usaha".
 
Bentuk lain ejaan nama kota ini telah sejak lama digunakan. Sejarawan Portugis [[João de Barros]] dalam ''Décadas da Ásia'' (1553) menyebutkan keberadaan "''[[Xacatara]]'' dengan nama lain ''Caravam'' (Karawang)".<ref>"''.. Xacatara por outro nome Caravam ..''", Barros, ''Da Asia decada IV'', liv. 1, Cap XII, hlm. 77, dalam laman web Rushdy Hoesein, ''[http://sejarahkita.blogspot.com/2007/06/sejarah-hari-lahirnya-kota-jakarta.html Sejarah Hari Lahirnya Kota Jakarta]'', 6 Juni 2007. Diakses 22 September 2011.</ref> Sebuah dokumen (piagam) dari Banten (k. 1600) yang dibaca ahli epigrafi [[Herman Neubronner van der Tuuk|Van der Tuuk]] juga telah menyebut istilah ''wong Jaketra'',<ref>T.B.G. jilid 19 tahun 1870, hal. 393, dalam Slamet Muljana, ''[http://books.google.co.id/books?id=l1ALHtAiibQC&pg=PA72&dq=muljana+van+der+tuuk&hl=en&ei=MPx6Ttm9MMqzrAeRgZnAAw&sa=X&oi=book_result&ct=result&resnum=1&ved=0CCoQ6AEwAA#v=onepage&q&f=false Sriwijaya]'', hal. 72. LKiS, 2006. ISBN 979-8451-62-7. Diakses 22 September 2011.</ref> demikian pula nama ''Jaketra'' juga disebutkan dalam surat-surat [[Kesultanan Banten#Daftar raja Banten|Sultan Banten]]<ref>Titik Pudjiastuti, (2007), ''Perang, dagang, persahabatan: surat-surat Sultan Banten'', Yayasan Obor Indonesia, ISBN 979-461-650-8.</ref> dan ''[[Sajarah Banten]]'' (pupuh 45 dan 47)<ref>''[http://www.jakarta.go.id/jakv1/encyclopedia/detail/1141 Jaketra]'', Portal Resmi Provinsi DKI Jakarta, www.jakarta.go.id, © 1995 - 2011 Dinas Komunikasi, Informatika dan Kehumasan Pemprov DKI Jakarta, Diakses 23 September 2011.</ref> sebagaimana diteliti [[Hussein Jayadiningrat|Hoessein Djajadiningrat]].<ref>Rushdy Hoesein, ''[http://sejarahkita.blogspot.com/2007/06/sejarah-hari-lahirnya-kota-jakarta.html Sejarah Hari Lahirnya Kota Jakarta]'', 6 Juni 2007. Diakses 22 September 2011.</ref> Laporan [[Cornelis de Houtman]] tahun 1596 menyebut [[Pangeran Wijayakrama]] sebagai ''koning van Jacatra'' (raja Jakarta).<ref>Djulianto Susantio, ''[http://hurahura.wordpress.com/2010/03/01/pendirian-jakarta-dan-pangeran-jayakarta/ Pendirian Jakarta dan Pangeran Jayakarta]'', hurahura.wordpress.com, 1 Maret 2010. Diakses 22 September 2011.</ref>