Artocarpus: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 22:
Kebanyakan anggotanya adalah [[pohon|pohon-pohon]] dengan kualitas kayu yang baik, sementara sebagian lagi berupa [[perdu]]. Lembar [[daun]]nya agak keras serupa jangat (kulit), dengan bulu-bulu halus terutama di sisi bawahnya, bervariasi dari yang berukuran kecil dan bertepi rata (misalnya pada cempedak) hingga yang berukuran besar dan berbagi dalam seperti pada sukun dan [[mentawa]]. Ujung ranting tertutup oleh sepasang daun penumpu (''stipulae'') yang meruncing, yang –apabila besar– memeluk ranting, meninggalkan bekas bentuk cincin apabila gugur. Semua bagian, apabila dilukai, mengeluarkan getah yang lekat dan putih seperti susu ([[lateks]]).<ref name="pros2">{{aut|Seibert, B. & P.C.M. Jansen.}} 1997. ''Artocarpus'' J.R. & G. Forster, dalam Verheij, E.W.M. dan R.E. Coronel (eds.). ''Buah-buahan yang dapat dimakan. Sumber Daya Nabati Asia Tenggara (PROSEA) '''2''': 87-91''. Penerbit Gramedia. Jakarta. ISBN 979-511-672-2.</ref><ref name="argent"/>
 
''Artocarpus'' bersifat monoesis (''monoecious'', berumah satu) di mana [[bunga]] jantan dan betina berada di satu pohon. Bunga jantan maupun betina tersusun dalam [[bongkol]] berkelamin tunggal, soliter atau berpasangan, muncul di ketiak, di cabang-cabang, atau di batang utama (''cauliflory''). Setelah dibuahi, bunga betina akan berkembang menjadi [[Buah#Pembentukan buah|buah semu]] majemuk (''syncarp''), kecil maupun besar sampai besar sekali (panjang sampai dengan 90 cm pada nangka). [[Biji]]nya berukuran besar, tanpa endosperma, terlindung oleh ‘daging buah’ yang sebetulnya tenda bunga yang membesar; perkecambahannya hipogeal.<ref name="pros2"/><ref name="argent">{{aut|Argent, G. ''et al.''}}. t.t. ''Manual of the Larger and More Important Non-Dipterocarp Trees of Central Kalimantan, Indonesia''. Vol. '''2''': 430. Forest Research Institute, Samarinda.</ref>
 
==Manfaat==