Puritan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rezabot (bicara | kontrib)
k r2.7.1) (bot Mengubah: da:Puritanisme
Baris 6:
Pada pertengahan abad ke-16, [[gereja]] di [[Inggris]] terpecah menjadi dua kekuatan; [[anglikan]] yang memiliki kekuatan dan puritan yang menjadi saingan. Pada masa itu, [[Ratu Elizabeth]] sebagai [[Ratu Inggris]] memiliki perasaan tidak suka terhadap Kaum Puritan. Ratu Elizabeth ini beragama [[Protestan]], dia mengubah ajaran dan upacara-upacara ajaran Protestan. Hal ini mendapat protes dari kaum Protestan, mereka ingin pemurnian ajaran Protestan yang sudah banyak diubah Ratu Elizabeth. Kaum yang ingin memurnikan kembali ajaran Protestan ini disebut Kaum Puritan. Walaupun mendapat protes, Ratu Elizabeth tidak memedulikan dan tetap menjalankan prinsip agama yang dia anut. Kaum protestan ini menuntut agar kembali kepada ajaran [[Alkitab]] saja, tanpa terlalu bermegah-megah dan mengadakan upacara-upacara.
 
Ketika Ratu Elizabeth meninggal dunia pada tahun [[1603]], dia digantikan oleh sepupunya, [[Raja James VI]] dari [[Skotlandia]]. Kemudian [[Raja James]] menjadi raja Inggris menggantikan Ratu Elizabeth dan dikenal sebagai James I. Seperti Ratu Elizabeth, Raja James I ini juga memiliki rasa tidak suka terhadap Kaum Puritan. Maka keadaan Kaum Puritan di Inggris menjadi semakin buruk. Karena mendapat perlakuan yang buruk dari [[James I dari Inggris|Raja James I]], maka kaum puritan merasa harus pergi keluar dari [[Inggris]]. Pada tahun 1607, kaum separatis - sekte [[puritan radikal]] yang tidak percaya bahwa [[Gereja Negara]] dapat direformasi - memisahkan diri ke [[Leiden]], [[Belanda]], tempat mereka mendapat suaka dari penguasa di sana. Namun, kaum [[John Calvin|Calvin]] Belanda memanfaatkan mereka untuk menjadi pekerja kasar dengan [[upah|bayaran]] yang murah. Beberapa dari mereka merasa tidak puas dan memutuskan untuk pindah.
 
Pada tahun [[1620]], sekelompok Kaum Peziarah (''Pilgrims'') menggunakan [[kapal Mayflower]] untuk berpindah menuju ke [[Benua Amerika|Amerika]], sebuah [[benua]] di mana mereka bisa bebas dalam menjalankan agama yang mereka anut tanpa ada tekanan lagi dari [[kerajaan Inggris]] maupun dari pihak lain. Ketika putera James, [[Charles I]] naik takhta dalam tahun [[1625]], ketegangan di Inggris menjadi begitu hebat, bahkan bagi kaum [[Puritan moderat]], sehingga sejumlah besar di antara mereka itu bersedia untuk mengarungi [[samudera|laut lepas]] dan menyusuri [[hutan]] belantara untuk menemukan masyarakat lain.