Revolusi Rusia: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
kTidak ada ringkasan suntingan |
k Bot: ar:الثورة الروسية (1917) adalah artikel bagus |
||
Baris 16:
{{Link FA|af}}
{{Link FA|pt}}
Pengaruh Revolusi Rusia▼
Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II▼
yang memerintah secara diktator. Rakyat Rusia yang merasakan kehidupan di▼
berbagai bidang akibat kediktatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil▼
menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam bentuk revolusi.▼
Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia. Di samping▼
itu, Revolusi Rusia yang berpaham komunis akhirnya berhasil merubah haluan▼
negara tersebut ke arah negara komunis.▼
Seperti revolusi-revolusi lain, Revolusi Rusia juga membawa dampak baik▼
bagi Rusia sendiri maupun bagi negara-negara di kawasan di dunia termasuk▼
Indonesia. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan▼
nasional di Indonesia tampak jelas dengan berkembangan paham Marxis yang▼
kemudian melahirkan Partai Komunis Indonesia.▼
Benih-benih Marxisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda▼
yang bernama H.J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah pada tanggal 9▼
Mei 1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A. Brandsteder, H.W.▼
Dekker, dan P. Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische▼
Vereeniging (ISDV). Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi (penyusupan)▼
kader-kadernya ke dalam tubuh SI dengan menjadikan anggota-anggota ISDV▼
sebagai anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV.▼
Dengan cara ini Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh▼
yang kuat di kalangan SI, lebih-lebih setelah berhasil mempengaruhi beberapa▼
pemimpin SI, seperti Semaun dan Darsono. Akibatnya, SI Cabang Semarang▼
yang sudah berada dibawah pengaruh ISDV semakin jelas warna Marxismenya▼
sehingga menyebabkan perpecahan dalam tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV▼
diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember▼
1920 menjadi Partai Komunis Indonesia.▼
Dengan demikian, Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia▼
berpengaruh terhadap munculnya pergerakan nasional Indonesia. Bedanya, jika▼
Revolusi Prancis dan Revolusi Amerika berpengaruh terhadap munculnya▼
organisasi pergerakan nasional yang berpaham nasional dan demokratis.▼
Sebaliknya, Revolusi Rusia berpengaruh terhadap munculnya organisasi▼
pergerakan yang berpaham komunis.▼
{{Link GA|ar}}
[[af:Russiese Rewolusie (1917)]]
Baris 77 ⟶ 112:
[[war:Rebolusyon Ruso (1917)]]
[[zh:1917年俄国革命]]
▲Pengaruh Revolusi Rusia
▲Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kekuasaan Tsar Nicholas II
▲yang memerintah secara diktator. Rakyat Rusia yang merasakan kehidupan di
▲berbagai bidang akibat kediktatoran Tsar Nicholas II, akhirnya berhasil
▲menghimpun kekuatan dan menentang kekuasaannya dalam bentuk revolusi.
▲Revolusi Rusia telah berhasil menumbangkan kediktatoran Rusia. Di samping
▲itu, Revolusi Rusia yang berpaham komunis akhirnya berhasil merubah haluan
▲negara tersebut ke arah negara komunis.
▲Seperti revolusi-revolusi lain, Revolusi Rusia juga membawa dampak baik
▲bagi Rusia sendiri maupun bagi negara-negara di kawasan di dunia termasuk
▲Indonesia. Pengaruh Revolusi Rusia terhadap perkembangan pergerakan
▲nasional di Indonesia tampak jelas dengan berkembangan paham Marxis yang
▲kemudian melahirkan Partai Komunis Indonesia.
▲Benih-benih Marxisme dibawa masuk ke Indonesia oleh seorang Belanda
▲yang bernama H.J.F.M. Sneevliet. Atas dasar Marxisme inilah pada tanggal 9
▲Mei 1914 di Semarang, Sneevliet bersama-sama dengan J.A. Brandsteder, H.W.
▲Dekker, dan P. Bersgma berhasil mendirikan Indische Sociaal Democratische
▲Vereeniging (ISDV). Sneevliet kemudian melakukan infiltrasi (penyusupan)
▲kader-kadernya ke dalam tubuh SI dengan menjadikan anggota-anggota ISDV
▲sebagai anggota SI, dan sebaliknya anggota-anggota SI menjadi anggota ISDV.
▲Dengan cara ini Sneevliet dan kawan-kawannya telah mempunyai pengaruh
▲yang kuat di kalangan SI, lebih-lebih setelah berhasil mempengaruhi beberapa
▲pemimpin SI, seperti Semaun dan Darsono. Akibatnya, SI Cabang Semarang
▲yang sudah berada dibawah pengaruh ISDV semakin jelas warna Marxismenya
▲sehingga menyebabkan perpecahan dalam tubuh SI. Pada tahun 1919 ISDV
▲diubah menjadi Partai Komunis Hindia dan selanjutnya pada bulan Desember
▲1920 menjadi Partai Komunis Indonesia.
▲Dengan demikian, Revolusi Prancis, Revolusi Amerika, dan Revolusi Rusia
▲berpengaruh terhadap munculnya pergerakan nasional Indonesia. Bedanya, jika
▲Revolusi Prancis dan Revolusi Amerika berpengaruh terhadap munculnya
▲organisasi pergerakan nasional yang berpaham nasional dan demokratis.
▲Sebaliknya, Revolusi Rusia berpengaruh terhadap munculnya organisasi
▲pergerakan yang berpaham komunis.
|