Dhab: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
EmausBot (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 23:
Kulitnya yang sangat keras sering digunakan oleh [[Suku Badui (Arab)|Arab Badui]], sementara dagingnya dimakan sebagai salah satu alternatif sumber protein dan mereka bisa menunjukkan cara untuk menyembelihnya.<ref name="d"> {{ar}} [http://www.moudir.com/vb/showthread.php?s=&threadid=54457 نهاية ضب شجاع], diakses pada 10 September 2011.</ref> Nama Inggrisnya ''Egyptian Mastigure'' atau ''Egyptian dab lizard'' atau ''Egyptian spiny-tailed lizard''.
 
Menurut keyakinan umat [[Islam]], dhab ini halal dimakan<ref group="nb" name="a">Hadis riwayat Ibnu Umar ra., ia berkata: Nabi saw. pernah ditanya tentang binatangDhab biawak(ضب) dan beliau menjawab: Aku tidak suka memakannya, tetapi aku tidak mengharamkannya. (Shahih Muslim No.3598)</ref><ref group="nb" name="b">Hadis riwayat Khalid bin Walid ra.: Bahwa ia bersama Rasulullah saw. mendatangi rumah Maimunah, isteri Nabi ra. yang juga masih termasuk bibinya dan juga bibi Ibnu Abbas. Di rumahnya, ia (Khalid) mendapatkan daging biawakDhab (ضب) yang dipanggang, oleh-oleh dari saudara Maimunah, Hufaidah binti Harits dari Najed. Daging itu kemudian dihidangkan kepada Rasulullah saw. karena tidak diberitahu, maka Rasulullah saw. lalu mengulurkan tangannya hendak memakannya. Pada saat itulah seorang wanita yang kebetulan sedang berada di rumah Maimunah berkata: Beritahu Rasulullah saw. apa yang kalian suguhkan kepada beliau itu. Mereka lalu mengatakan: Itu daging biawakDhab (ضب), wahai Rasulullah! Seketika itu Rasulullah saw. menarik kembali tangannya. Kemudian Khalid bin Walid bertanya: Apakah biawakDhab (ضب) itu haram, wahai Rasulullah saw.? Rasulullah saw. menjawab: Tidak, akan tetapi di daerah kaumku, daging itu tidak ada dan aku tidak suka memakannya. Khalid berkata: Lalu aku mengambil dan memakannya, sedangkan Rasulullah saw. melihat dan tidak melarangku. (Shahih Muslim No.3603)</ref><ref group="nb" name="c">Hadis riwayat Ibnu Abbas ra., ia berkata: Bibiku, Ummu Hufaid memberikan hadiah kepada Rasulullah saw. berupa minyak samin, keju dan daging biawakDhab (ضب). Minyak samin dan kejunya beliau makan dan daging biawaknyaDhab-nya beliau biarkan karena beliau merasa jijik. Daging itu pernah dihidangkan di meja makan Rasulullah saw. Kalau seandainya daging itu haram, maka daging itu tidak akan dihidangkan di meja makan Rasulullah saw. (Shahih Muslim No.3604)</ref><ref name="c">{{ar}} [http://hadith.al-islam.com/Loader.aspx?pageid=237&Words=%D8%B6%D8%A8&Type=phrase&Level=exact&ID=276791&Return=http%3a%2f%2fhadith.al-islam.com%2fPortals%2fal-islam_com%2fLoader.aspx%3fpageid%3d236%26Words%3d%D8%B6%D8%A8%26Level%3dexact%26Type%3dphrase%26SectionID%3d2%26Page%3d0 سنن ابن ماجه - كِتَاب الصَّيْدِ], diakses pada 10 September 2011.</ref> dan dikatakan merupakan sejenis obat perangsang tenaga batin tradisional.<ref name="e">{{ms}} [http://supersyok.blogspot.com/2010/03/beriani-dhab-yg-enak-lagi-berkhasiat.html Beriani Dhab yg enak lagi berkhasiat..]</ref>
 
== Kehidupan seekor dhab ==