Bangsawan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-frase +frasa)
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
Bangsawan segera menjadi kelas turun-temurun, kadang-kadang dengan hak untuk memberikan gelar turun-temurun dan memiliki hak keuangan dan lainnya.
 
Di Indonesia, istilah "bangsawan" sering disamakan dengan "keturunan raja". Sebetulnya bangsawan tidak harus dari keluarga kerajaan. Misalnya di Bali, kalangan bangsawan terdiri dari apa yang dinamakan ''Tri Wangsa'' yaitu para [[brahmana]], [[satria]] dan [[wesia]]. Di Jawa, di samping keturunan raja, ada kalangan [[priyayi]] yang terdiri dari kerabat para [[pamong praja]] atau pejabat pemerintahan pribumi di masa [[Hindia Belanda]], mulai dari [[bupati]] sampai ke [[demang]].
Istilah buat bangsawan, ''darah biru'' adalah terjemahan dari [[frasa]] [[bahasa Spanyol|Spanyol]] ''sangre azul'', yang menggambarkan [[keluarga kerajaan Spanyol]] dan bangsawan tinggi lainnya yang menyatakan diri 'murni' keturunan [[Visigoth]], bebas dari darah [[Moor]] atau [[Yahudi]]. Tidak ada hubungan antara frasa itu dengan warna darah bangsawan yang sebenarnya. Namun di masyarakat kuno Eropa semua kelas atas memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
 
Di Eropa, bangsawan, di samping kerabat raja, pada awalanya adalah kerabat tuan tanah yang memegang kedudukan ini dari keputusannya sendiri, tanpa tanah tersebut dianugerahi siapa pun. Di samping itu, seorang raja atau seorang tuan tanah dapat menjadikan seseorang tuan tanah bawahannya, sebagai penghargaan jasa orang tersebut. Sistem tersebut adalah [[feodalisme]]. Kemudian, di kerajaan di mana kekuasaan sudah terpusatkan pada seorang raja, hanya raja, atau tuan tanah yang berdaulat dan tanpa atasan (seperti misalnya para pangeran dan adipati Jerman) yang boleh mengangkat seseorang menjadi bangsawan. Di masa kini misalnya, [[Ratu Elizabeth]] dari Inggris tetap boleh mengangkat seseorang sebagai bangsawan. Salah satu gelar adalah ''[[Sir]]'', yang tidak dapat diturunkan.
 
Istilah buat bangsawan, ''darah biru'' adalah terjemahan dari [[frasa]] [[bahasa Spanyol|Spanyol]] ''sangre azul'',. yangIstilah ini menggambarkandigunakan [[keluarga kerajaan Spanyol]] dan bangsawan tinggi lainnya yangkarena menyatakanmenurut dirimereka, 'kulit mereka putih sehingga pembulu darah terlihat, suatu bukti bahwa "murni'" keturunan [[Visigoth]], suatu suku asal Jerman, dan bebas dari darahketurunan [[Moor]] atau(Arab) dan [[Yahudi]], yang kulitnya lebih hitam (kata Spanyol ''moreno'', dari mana "''Moro''" berasal, berarti "hitam"). Tidak ada hubungan antara frasa itu dengan warna darah bangsawan yang sebenarnya. Namun di masyarakat kuno Eropa semua kelas atas memiliki warna kulit yang pucat kemerahan dan pembuluh balik kebiru-biruan di bawah permukaan kulitnya, sehingga nampak berbeda dengan kulit masyarakat kelas petani yang berwarna kecoklat-coklatan dan pembuluh darah baliknya yang tidak terlihat jelas karena banyak bekerja di bawah sinar matahari.
[[Berkas:Rougé w.jpg|thumb|leftt|100px|de Rougé]]
Sekarang, di sebagian besar negara, "status bangsawan" tak memiliki privilese resmi; kecuali di [[Britania Raya]].