Lasem, Rembang: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 79:
Sejak dahulu kota kecamatan ini terkenal sebagai '''Kota Santri'''. Peninggalan pesantren-pesantren tua di kota ini dapat kita rekam jejaknya hingga sekarang. Banyak ulama-ulama karismatik yg wafat di kota yg terkenal dgn suhu udara yg panas ini. Sebut saja Sayid Abdurrahman Basyaiban (Mbah Sambu) yang kini namanya dijadikan jalan raya yg menghubungkan Lasem-Bojonegoro, KH. Baidhowi, KH. Khalil, KH. Maksum, KH. Masduki dll. Sebagian makam tokoh masyarakat Lasem ini dapat anda jumpai di utara Masjid Jami' Lasem. Maka tidak berlebihan jika Lasem berjuluk sebagai kota santri, mengingat banyaknya ulama, [[Pondok Pesantren]] dan jumlah santri yang belajar agama [[islam]] di kota ini{{tanpa_referensi|date=25 Januari 2010}}.
Pondok Pesantren tersebut antara lain:
* [http://alwahdah-lasem.blogspot.com '''Al-Wahdah'''] [[Berkas:[[Berkas:Contoh.jpgalw]]]]([[Sumbergirang, Lasem, Rembang|Sumbergirang]])
* Al Hidayah ([[Soditan, Lasem, Rembang|Soditan]])
* Al Hidayah Putri ([[Soditan, Lasem, Rembang|Soditan]])