Sara: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
'''Sara''' ({{Hebrew name|שָׂרָה|Sara|Śārāh|"Putri"}}; {{lang-ar|سارة}}; {{lang-en|Sarah}}) adalah istri [[Abraham]] sebagaimana dicatat dalam [[Alkitab Ibrani]] atau [[Perjanjian Lama]] di [[Alkitab]] [[Kristen]]. Kisah Sara diceritakan dalam [[Kitab Kejadian]].
 
Sara mulanya dinamai '''Sarai''' ({{Hebrew name|שָׂרַי/שָׂרָי|Saray|Śāray/Śārāy|"Putriku"}}) dan hidup bersama suaminya, yang saat itu bernama '''Abram''' (אברם) di kota [[Haran]], [[Mesopotamia]].

==Pindah ke Mesir==
Ketika Allah memerintahkan Abram meninggalkan tanah kelahirannya dan pergi menuju suatu negeri yang tidak diketahui (belakangan diidentifikasikan sebagai [[Kanaan]]), Sarai menyertainya. Namun, ketika mereka tiba di sana, mereka mengalami bala kelaparan, dan memutuskan untuk menyelamatkan diri di [[Mesir]]. Karena merasa kuatir bahwa kecantikan Sarai akan membahayakan hidupnya bila hubungan mereka diketahui, Abram mengusulkan agar Sarai berpura-pura menjadi saudara perempuannya.
 
Seperti yang dikuatirkan Abram, Sarai diambil oleh Firaun, yang mengganjar Abram dengan harta kekayaan. Namun, Allah menghukum Firaun beserta seluruh isi rumahnya dengan wabah penyakit yang parah. Hal ini menyebabkan Firaun mencurigai Abram. Ia mempersalahkan Abram, dan menyuruhnya mengambil istrinya kembali dan pergi. Menurut tafsiran-tafsiran klasik Yahudi, Firaun tetap terkesan oleh sikap Abram yang benar, dan karena itu ia mengirim anak perempuannya sendiri, [[Hagar]] untuk menjadi pembantu Sara.
==Memberikan Hagar kepada Abraham==
 
Meskipun Allah telah berjanji kepada Abram bahwa ia akan menjadi bapak segala bangsa, Sarai tetap mandul. Untuk menolong suaminya memenuhi takdir yang telah ditetapkan, ia menawarkan pembantunya orang Mesir, Hagar, untuk menjadi gundik Abram.
 
Hubungan Hagar dengan Sarai tidak berlangsung baik. Sarai mengecam suaminya dengan pahit, dan Abram menjawab bahwa Sarai harus melakukan apa yang dipandangnya baik. Perlakuan Sarai yang kejam terhadap Hagar membuatnya melarikan diri ke padang gurun. Di sana Hagar bertemu dengan malaikat Allah yang memberitakan kepadanya bahwa keturunannya akan menjadi banyak, dan menganjurkan agar ia kembali kepada nyonyanya. Setelah Hagar kembali, ia melahirkan seorang anak bagi Abraham, yang dinamainya [[Ismael]].
==Pergantian nama==
 
Setelah itu Allah mengganti nama keduanya menjadi Abraham dan Sara dan menjadikan mereka leluhur dari suatu bangsa pada masa depan, yaitu [[bangsa Israel]]. Dalam [[bahasa Ibrani]], nama ''Abram'' berarti "bapak dari Aram," negeri tempat kelahiran Abraham, dan ''Sarai'' berarti "putriku", yang merujuk kepada hubungannya dengan suaminya. Sekarang nama mereka berubah menjadi ''Abraham'', yang berarti "banyak banyak (bangsa)," sementara ''Sara'', berarti "putri [dari semua bangsa]." Lalu Allah mengutus tiga orang malaikat yang menyamar sebagai manusia untuk memberitahukan kepada pasangan ini tentang [[Ishak]] yang akan segera dilahirkan. Abraham tertawa dengan sukacita ketika mendenar berita itu, karena usianya akan mencapai 100 tahun pada kelahiran anaknya itu, namun Sara tertawa karena ragu-ragu, karena usianya akan mencapai 90 tahun dan masa melahirkan sudah lama lewat baginya.
==Pindah ke Gerar==
 
Abraham kemudian pindah ke [[Gerar]], dan di sana kembali istrinya diambil oleh raja Gerar untuk dijadikan istrinya, setelah Sara mengaku sebagai saudara perempuan Abraham. Namun, Abimelekh diperingatkan oleh Allah dalam sebuah mimpi agar tidak menyentuh Sara. Ketika Abimelekh mengecam Abraham karena penipuan ini, Abraham membenarkan dirinya dengan menjelaskan bahwa Sara adalah anak perempuan dari ayahnya, namun bukan dari ibunya (Kejadian 20:1-12).
==Melahirkan Ishak==
 
Segera setelah kejadian ini, Sara melahirkan seorang anak, Ishak. Allah menyuruh Abraham menamainya sesuai dengan tertawa Abraham ketika ia mendengar nubuat malaikat tentang kelahiran anaknya itu. Menurut [[Rashi]], orang mempertanyakan apakah Abraham yang berusia 100 tahun itu benar-benar merupakan bapak anak itu, karena ia dan ara telah hdiup bersama-sama selama puluhan tahun namun tidak juga mendapatkan anak. Sebaliknya, oarng menyebarkan gosip bahwa Abimlekehlah ayahnya yang sejati. Karena alasan ini, menurut Rashi, Allah menjadikan ciri-ciri Ishak persis seperti Abraham, sehingga tak seorangpun dapat mengklaim
bahwa ia adalah ayah Ishak.
 
Sementara Ishak bertumbuh, kakak tirinya, Ismael mulai mengejeknya, dan Sara meminta agar Abraham mengusir baik Hagar maupun Ismael untuk melindungi Ishak. Berathun-tahun kemudian, setelah Abraham meninggal, Ishak dan Ismael kembali berkumpul untuk menguburkan ayah mereka di [[Gua Makhpela|Gua para Leluhur]] di [[Hebron]] (Kejadian 25:9).
==Kematian==
 
Sara meninggal di [[Kiryat-arba]] (קרית ארבע), atau [[Hebron]], pada usia 127 tahun. Kematiannya mendorong Abraham membeli sebidang tanah penguburan keluarga, dan ia mendekati Efron, orang Het untuk menjual kepadanya [[Gua Makhpela]] (Gua para Leluhur). Efron menuntut harga yang sangat tinggi, yaitu 400 mata uang perak, yang dibayar Abraham sengan tunai. Gua Makhpela kelak terbukti menjadi kuburan dari ketiga leluhur Yahudi beserta isteri-isteri mereka —[[Abraham]] dan Sara, [[Ishak]] dan [[Ribka]], [[Yakub]] dan [[Lea]]. [[Rahel]] dikuburkan di jalan menuju ke [[Bethlehem]].