Cawang, Kramat Jati, Jakarta Timur: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 7:
Kelurahan ini memiliki penduduk sebesar ... jiwa dan luas ... km<sup>2</sup>.
 
Batasan Kelurahankelurahan ini dengan Jalan MT Haryono di sebelah utara, [[Kali Ciliwung]] di sebelah barat, Jalan MayJend Sutoyo di sebelah timur dan Jalan Makam Pahlawan Kalibata dan Jalan [[SMA NegriNegeri 14 Jakarta|SMA Negeri 14]] di sebelah selatan.
 
Sebuah toponim di Jakarta Timur, Kecamatan Kramatjati, Jakarta Timur, yang diduga berasal dari nama seorang letnan Melayu yang mengabdi pada Kompeni, bernama End Awang (Awang mungkin panggilan akrab dari Anwar). Lama-kelamaan sebutan Enci Awang berubah menjadi Cawang. Letnan Enci Awang adalah bawahan dari Kapten Wan Abdul Bagus, yang bersama pasukannya bermukim di kawasan yang sekarang dikenal dengan nama Kampung Melayu, sebelah selatan Jatinegara.
 
Kurang jelas, apakah sebagian atau seluruhnya, pada tahun 1759 menurut De Haan, Cawang sudah menjadi milik Pieter van den Velde, di samping tanah-tanah miliknya yang lain seperti Tanjung timur atau Groeneveld, Cikeas, Pondokterong, Tanjungpriok, dan Cililitan. Pada awal abad ke20 Cawang pernah menjadi buah bibir, karena di sana bermukim seorang pesilat beraliran kebatinan, bernama Sairin, alias bapak Cungak. Sairin dituduh oleh pemerintah kolonial Belanda sebagai dalang kerusuhan di Tangerang pada tahun 1924. Di samping itu, ia pun dinyatakan terlibat dalam pemberontakan Entong Gendut, di Condet tahun 1916. Condet pada waktu itu termasuk bagian tanah partikelir Tanjung OOSI. (sumber jakarta.go.id)
 
Pada tahun 1970-an Cawang terbagi secara regioanal, yakni:
*Cawang I
*Cawang II
*Cawang III
*Cawang IV
*Cawang V
{{Kota Jakarta Timur}}
 
{{Rintisan-Kelurahan-DKIjakarta-stub}}
 
[[Kategori:Kelurahan di Jakarta]]