John dari Inggris: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-Di tahun +Pada tahun)
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
k Bot: Penggantian teks otomatis (-di tahun +pada tahun)
Baris 21:
 
Lahir di [[Beaumont Palace]], [[Oxford]], John adalah anak ke lima dari Raja [[Henry II]] dari Inggris dan [[Eleanor]] dari [[Aquitaine]], John adalah adik tiri (dari pihak ibu) dari [[Marie de Champagne]] dan [[Alix]] dari Perancis. Dia adik dari [[William]], Pangeran dari [[Poitiers]], Henry si Raja Muda, [[Matilda]] dari Inggris, Richard I dari Inggris, [[Godfrey II]], Adipati dari Britania, [[Leonora]] dari Aquitaine dan Joan dari Inggris.
John selalu menjadi anak kesayangan ayahnya, karena dia anak bungsu dia tidak akan mendapatkan warisan apapun (itulah mengapa dia mendapat panggilan “Lackland”). Dia lahir sekitar tahun 1166-1167. raja Henry dan ratu Eleanor tidak bersama sembilan bulan sebelum bulan Desember 1167, tetapi telah bersama sejak Maret 1166. John lahir di Oxford saat natal, tapi Eleanor dan Henry menghabiskan natal tahun 1167 mereka di Normandia. The Canon of Laon, menulis seratus tahun kemudian, mengatakan John dinamai di depan Saint John sang Rasul, ketika dia lahir pesta digelar untuk merayakannya (27 Desember). Ralph dari Diceto juga mengatakan bahwa John lahir dipada tahun 1166, dan ratu Eleanor yang menamainya sendiri.
Kehidupan keluarganya gempar, saat semua kakanya terlibat dalam pemberontakan melawan Henry. Eleanor di penjara tahun 1173, ketika John masih kecil. Gerald dari Wales menceritakan bahwa raja Henry menggambar lukisan di salah satu ruangan di istana Winchester, dia melukiskan seekor elang yang diserang oleh tiga anaknya sendiri, ketika anak keempat mencakar, menunggu kesempatannya untuk melawan. Ketika ditanya mengenai arti dari lukisannya, raja Henry berkata:
 
Baris 34:
Tahun 1202, raja John dipanggil pengadilan Perancis untuk menjawab beberapa pertanyan. Raja John menolak dan dibawah hukum feodal, karena dinilai gagal dalam melayani maharaja, raja Perancis mengangggap tanah dan wilayah yang dikuasai oleh raja John milik Count dari Poitou. Perancis berjanji akan menyerang normandia, raja Philip II menugaskan Arthur, yang bertunangan dengan anaknya Mary. Sebagai bagian dari perang, Arthur mencoba menculik neneknnya, Eleanor dari Aquitaine, di Marebeu, tetapi dikalahkan dan ditangkap pasukan John. Arthur pertama dipenjara di Falaise dan kemudian dipindahkan ke Rouen. Tidak ada yang tahu pasti apa yang terjadi padanya setelah itu. Berdasarkan sejarah Mergam, di tanggal 3 april 1203:
 
“Setelah raja John menangkap Arthur dan membiarkannya hidup di penjara selama beberapa waktu di istana Rouen...ketika (John) mabuk dan pikirannya dipenuhi nafsu setan dia membunuh (Arthur) dengan tangannya sendiri dan mencoba menindihnya dengan batu besar kemudian melemparnya ke pukat.” Tetapi, petugas menyuruh penjaga benteng Rouen, Hubert de Burgh, untuk mengatakan, Arthur dipindahkan dipada tahun 1203 ke agen raja di sebelah timur, dengan perintah dari raja untuk mengebirinya dan akhirnya meninggal akibat syok. Hubert kemudian menarik kembali pernyataannya dan menyebutkan bahwa Arthur masih hidup, tapi tidak ada yang pernah melihat Arthur masih hidup dan menganggap dia telah dibunuh. Hal itulah yang menyebabkan Inggris dan kemudian Normandia memberontak melawan raja John.
 
Di samping Arthur, John juga menangkap keponakannya, Eleanor. Pelayan Adil Britania. Eleanor manghabiskan sisa hidupnya dipenjara (yang meninggal tahun 1241); akibat perbuatannya, raja John mendapatkan reputasi sebagai raja yang kejam. Sementara itu, John menikah kembali, tanggal 24 agustus, 1200, Isabelle dari Angouleme, yang berumur 20 tahun lebih muda. Dia adalah anak dari Aymer Taillefer, Pangeran dari Angouleme, John menculiknya dari tunangannya, Hugh IX dari Lusignan. Isabelle akhirnya melahirkan 5 anak, termasuk dua anak laki-laki (Henry dan Richard), dan tiga anak perempuan (Joan, Isabella, dan Eleanor). Pada tahun 1205, John menikahkan anak tidak sahnya, Joan , pada pangeran Llywelyn yang Agung dari Welsh, membangun aliansi dengan harapan dapat menjaga perdamaian antara bangsa Inggris dan Wales sehingga dia dapat memperbaiki wilayah Perancis. Raja Perancis mengumumkan mengambil alih wilayahnya tahun 1204, dan hanya memberikan raja John wilayah Gascony di sebelah barat daya.
 
John mempunyai nafsu birahi yang tinggi pada masanya, bahkan memiliki beberapa perhiasan mewah, dia mempunyai banyak anak yang tidak sah. Mathew Paris menuduhnya membuat cemburu para baron dan kerabat keluarga, dengan menggoda anak perempuan mereka yang paling cantik. Roger dari Wendover menggambarkan kejadian yang muncul ketika John terpikat dengan Margaret, istri dari Eustace de Vesci, anak tidak sah raja William I dari Skotlandia. Suami Margaret menggantikan Margaret dengan seorang pelacur ditempat tidur ketika raja datang ke kamar Margaret di kegelapan malam; keesokan paginya, ketika John membual dan sombong ke Vesci betapa hebat istrinya di ranjang, Vesci mengakuinya dan kemudian melarikan diri.
Di samping Joan, istri dari Llywelyn Fawr, anak perempuan tidak sahnya dengan wanita bernama Clemence, lalu John mempunyai anak bernama Richard Fitz Roy melalui hubungannya dengan keponakan pertamanya, anak dari pamannya Hamelin de Werenne. Hubungan dengan gundiknya, Hawise, John mempunyai anak bernama Oliver Fitz Roy, yang menemani tugas kepausan Pelayo ke Damietta tahun 1218, dan tak pernah kembali. Dengan gundik-gundiknya yang lain yang tak diketahui secara pasti, John membapai: Godfrey Fitz Roy, yang ikut berperang ke Poitou dipada tahun 1205 dan mati disana; John Fitz Roy, seorang pegawai toko tahun 1201; Henry Fitz Roy, yang mati dipada tahun 1245; Osbert Gifford, yang diberi wilayah di Oxfordshire, Norfolk, Suffolk, dan Sussex, dan terakhir ditemukan hidup tahun 1216; Eudes Fitz Roy, yang menemani kakak tirinya Richard bertempur di perang salib dan mati di tanah suci tahun 1241; Bartholomew Fitz Roy, anggota dari Orde Para Pendeta; Maud Fitz Roy, kepala biara wanita, yang meninggal tahun 1252; Isabel Fitz Roy, istri dari Richard Fitz Ives; dan terakhir Philip Fitz Roy, yang ditemukan hidup tahun 1263.
 
Sejauh administrasi kerajaan berjalan, tugas John sebagai pemerintah menjadi lebih efisien, tapi dia mendapatkan pencelaan dari Baron Inggris dengan menerapkan pajak yang jauh diluar dari peraturan tradisional yang ditetapkan oleh Maharaja. Pajaknya digunakan untuk membangun ksatria (seperti yang disyaratkan oleh hukum feodal), menjadikan peraturan itu tidak populer. John sangat adil dan tidak berat sebelah dan selalu mendapatkan informasi dengan baik, tetapi, sering berperan sebagai hakim di Pengadilan Kerajaan, yang mana keadilannya masih banyak dipertanyakan. Juga, ketua perwakilan ekstrem yang di pekerjakan oleh John dan beberapa pegawai toko yang menjadi catatan pertama kelayakan – Gulungan Pipa (The Pipe Roll). John juga diakui keahliannya dengan mendirikan Angkatan Laut Kerajaan yang modern. Pada tahun 1203 dia menugaskan semua kapal (termasuk daerah pedalaman seperti Gloucester) di Inggris untuk bertanggung jawab menyediakan setidaknya satu kapal, dengan daerah seperti Portsmouth yang baru dibangun bertanggung jawab setidaknya beberapa kapal. Dia menjadikan Portsmouth pelabuhan baru dari angkatan Laut (Raja-Raja Anglo-Saxon seperti Edward si Penebus Dosa, mempunyai pelabuhan kerajaan di Sandwich). Di akhir tahun 1204, dia mempunyai 45 kapal perusak besar yang siap pakai, dan rata-rata empat kapal baru dibangun setiap tahun. Dia juga menciptakan sebuah Angkatan Laut dengan 4 laksamana, yang bertanggung jawab dari berbagai macam bagian pembentukan angkatan laut baru. Hal itu terjadi ketika pemerintahan John dimana perkembangan besar tercipta dari rancangan kapal, termasuk penambahan layar dan anjungan kapal yang bisa di bongkar pasang. Dia juga menciptakan kapal transportasi besar pertama, yang disebut bus. Semua yang diketahui tentang angkatan laut ini berasal dari Gulungan Pipa (The Pipe Roll) dan sepenuhnya ditolak oleh para ahli sejarah.
Baris 45:
Ketika Hubert Walter, Uskup besar dari Canterbury yang meninggal tanggal 13 Juli 1205, John terlibat dalam perselisihan dengan Paus Innocent III. Para pendeta gereja kristen di Canterbury mengklaim merekalah yang mempunyai hak tunggal untuk memilih pengganti Hubert, tapi kedua belah pihak yaitu Uskup Inggris dan Raja mempunyai ketertarikan yang sama untuk memilih siapa penggantinya untuk ditempatkan di kantor yang mempunyai pengaruh politik yang kuat itu. Ketika perselisihan mereka tidak bisa lagi diselesaikan, para pendeta secara rahasia memilih salah satu anggotanya sebagai uskup besar dan kemudian pemilihan kedua yang dijatuhkan oleh John menghasilkan kandidat yang lain. Ketika keduanya muncul di Roma, Paus membatalkan pemilihan keduanya dan memilih calon yang dipilihnya sendiri, Stephen Langton. Paus Innocent mengabaikan hak raja untuk memilih pengikutnya sendiri. John kemudian didukung oleh baron-baron Inggris dan banyak uskup lainnya untuk menolak menerima Langton.
 
John memaksa keluar pendeta Canterbury pada bulan Juli 1207 dan Paus memerintahkan untuk tidak melawan kerajaan. John kemudian membalas dendam dengan menyita properti gereja karena dinilai gagal melayani kerajaan, dan perlawanan berlangsung terus. Orang-orang saleh itu yang secara teori meninggalkan gereja tanpa persetujuan gereja, tapi selama beberapa periode mereka mulai terbiasa dengan hal ini. Sementara itu Paus menyadari bahwa terlalu lama periode tanpa pelayanan gereja akan membuat rakyat kehilangan keimanannya, dan memberikan izin untuk beberapa gereja untuk menahan massa di belakang pintu yang tertutup dipada tahun 1209. dipada tahun 1212, mereka diizinkan untuk menggelar ritual terakhir menuju kematian. Ketika pelarangan itu terlalu membebani, hal ini tidak membuat mereka memberontak melawan John.
 
Pada bulan November tahun 1209 John sendiri dikucilkan, dan di bulan Februari 1213, Paus Innocent mengancam tekanan yang lebih berat kecuali John menerima perjanjian yang di ajukan. Kemudian perjanjian kepausan itu diterima; sebagai tambahannya John diminta untuk menyerahkan seluruh kerajaan Inggris pada tuhan dan Santo Peter dan Paul untuk pelayanannya pada feodal diharuskan membayar sebesar 1000 marks pertahun, 700 untuk Inggris dan 300 utnuk Irlandia. Dengan ketundukan ini, John mendapatkan dukungan berharga dari tuan besar kepausan akan perselisihannya dengan baron Inggris, dan beberapa dari mereka ada yang memberontak John setelah dia dikucilkan.