Yudas Makabe: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Stephensuleeman (bicara | kontrib)
Baris 17:
 
=== Setelah Yerusalem===
Yehuda kini siap untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya. Ia membentengi [[Bukit Bait Suci]] dan kubu pertahanan [[Beth-Zur]]. Setelah mendengar berita bahwa komunitas-komunitas Yahudi di [[Gilead]], [[Transyordania]], dan [[Galilea]] diserang, Yuas segera pergi membantu mereka. Yudas mengutus saudaranya, Simeon, ke Galilea meimpin sebuah pasukan dengan kekuatan 3.000 orang; Simeon berhasil memenuhi tugasnya, memperoleh banyak memenangan dan memindahkan sebagian besar pemukiman Yahudi, termasuk perempuan dan anak-anak, ke Yudea. Ia secara pribadi memimpin peperangan di Transyordania, membawa bersamanya saudara lelakinya, Yonatan. Setelah pertempuran sengit, ia mengalahkan suku-suku [[Arab]] dan membebaskan orang-orang Yahudi yang terkonsentrasi di kota-kota perbentengan di Gilead. Penduduk Yahudi di wilayah yang direbut oleh kaum Makabe dievakuasikan ke Yudea.<ref>Namun, Galilea tampaknya belum dikosongkan dari para penduduk Yahudinya, karena dua generasi kemudian, ketika [[Yohanes Hirkanus]] menaklukkannya, ia menemukan bahwa daerah itu sangat banyak penduduk Yahudinya..</ref> Pada akhir pertempuran di Transyordania, Yudas berbalik melawan suku [[Edom]] di selatan, merebut dan menghancurkan [[Hebron]]. Ia kemudian pergi ke pantai [[Laut Tengah]], menghancurkan mezbah-mezbah dan patung-patung dewa-dewa kafir di [[Asdod]], dan kembali ke Yudea dengan banyak membawa barang jarahan.
 
Yehuda kemudian mengepung benteng penjagaan Suriah di Akra, benteng Yerusalem. Pihak Suriah yang dikepung, yang tidak hanya terdiri atas pasukan-pasukan Suriah tetapi juga orang-orang Yahudi [[Helenisasi|yang berbudaya Yunani]], meminta bantuan kepada Lisias, yang telah menjadi wali pemerintahan raja [[Antiokhus V Eupator]] yang masih muda setelah kematian Antiokhus Epifanes pada akhir tahun 164 SM pada perang [[Persia]]. Lisias bersama-sama dengan Eupator berangkat untuk melakukan peperangan baru di Yudea. Lisias menghindari Yudea seperti yang pernah dilakukannya dalam pertempurannya yang pertama, masuk lewat selatan dan mengepung Beth-Zur. Yehuda meningkatkan pengepungan atas Akra dan dan pergi menemui Lisias. Dalam Pertempuran Beth-Zakharia, di selatan [[Betlehem]], pasukan-pasukan Seleukus mencapai kemenangan besar pertama mereka atas kaum Makabe, dan Yehuda terpaksa harus menarik diri ke Yerusalem. Beth-Zur dipaksa menyerah dan Lisias mencapai Yerusalem, mengepung kota itu. Para pasukan yang berathan berada dalam keadaan terancam karena perbekalan mereka mulai habis, karena saat itu adalah [[Shmita|tahun sabat]] ketika ladang-ladang dibiarkan tidak diolah. Namun demikian,, ketika mereka hampir putus asa dan menyerah, Lisias dan Eupator harus mengundurkan diri ketika panglima Antiokhus Epifanes Filipus, yang diangkat oleh almarhum penguasa Seleukus sebagai bupati sebelum kematian nya, memberontak melawan Lisias dan hampir masuk ke [[Antiokhia]] serta merebut kekuasaan. Lisias memutuskan untuk mengajukan usul perdamaian, yang tercapai pada akhir 163 SM. Syarat-syarat perdamaian itu didasarkan pada pemulihan kebebasan beragama, pemberian izin kepada orang-orang Yahudi untuk hidup sesuai dengan hukum-hukum mereka, dan pengembalian resmi Bait Suci kepada orang-orang Yahudi.