Jamur lendir: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Kenrick95Bot (bicara | kontrib)
Baris 13:
* Aphanoplasmodium, awalnya berupa protoplasmodium, kemudian tumbuh memanjang dan bercabang membentuk jaring-jaring seperti benang yang transparan, contohnya pada: ''Stemonitis''
* Phaneroplasmodium, awalnya serupa protoplasmodium, kemudian bercabang dengan protoplasma yang lebih kental dan granular, contohnya pada: ''Physarum''<ref name="a"/>.
Jamur lendir mempunyai dua tipe,
1. tidak bersekat (Myxomycota),
2. bersekat (Acrasiomycota). Acrasiomycota merupakan sel tunggal yang dapat berkumpul
membentuk suatu massa multiseluler berbentuk siput yang dapat bergerak atau berpindah
tempat. Ketika berhenti bergerak, siput mengatur untuk membentuk tangkai (stalk) dengan
kotak spora diujung (dipuncak). Pada saat kotak spora matang, kotak spora melepaskan
spora ke udara.
Contoh jamur lendir, antara lain: Dictyostelium discoideum dan Physarium polycephalum.
 
- Jika plasmodium merayap ke tempat yang kering, akan terbentuk badan buah (fruiting body).
- Badan buah berkembang dan membentuk spora berinti satu yang diselubungi dinding sel.
Spora terbentuk dari inti plasmodium yang masing-masing memisahkan diri ke dalam bagian yang dibatasi
oleh dinding sel.
- Spora yang lepas dari badan buah akan menjadi gamet ameboid berflagela satu.
- Dua gamet akan berkembang menjadi zigot berflagela dua.
- zigot akan kehilangan flagela dan menjadi plasmodium baru. Jadi, inti plasmodium bersifat diploid. Meiosis
terjadi pada waktu spora-spora akan terbentuk.
 
== Struktur Penghasil Miksospora ==