Apanase: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''''Apanase''''' (dari [[bahasa Perancis]] ''apanage'') pada awalnya adalah penitipan suatu wilayah yang diambil dari tanah milik raja dan diberi oleh raja kepada putera bungsunya, yang tidak akan menggantikannya sebagai raja karena tahta akan jatuh ke putera sulung. Kata ''apanage'' berasal dari [[bahasa Latin]] akhir ''ad panem'', yang berarti "untuk memberi roti" (''panem''), maksudnya agar si pangerang bungsu kedapatan nafkah.
 
Sistem apanase sempat main peranan yang cukup penting dalam sejarah kerajaan Prancis. Sistem ini berkembang dengan meluasnya kewibawaan kerajaan sejak abad ke-13. Kemudian sistem apanase menghilang dengan ditegaskannya kewibawaan khusus raja sejak akhir [[Abad Pertengahan]]. Apanase berdampak atas pembangunan wilayah kerajaan, yang terlihat pada lambang banyak provinsi Prancis.
Sistem ''apanage'' sempat main peranan yang cukup penting dalam sejarah kerajaan Prancis. Il s'y est développé avec l'extension de l'autorité royale à partir du treizième siècle, puis a disparu à partir de la fin du Moyen Âge avec l'affirmation de l'autorité exclusive de l’État royal. Il influence fortement la construction territoriale, expliquant le blason de plusieurs provinces. L'apanage de Bourgogne est aussi à l'origine de l'état belge, par l'action de ses ducs favorisée par leur position à la cour des rois de France.
 
Apanase [[Bourgogne]] adalah asal-muasal negara [[Belgia]], yang ''[[duke|duc]]'' menikmati kedudukan khusus terhadap raja Prancis.
 
==Di Indonesia==
Menurut ''[[Nagarakretagama]]'', tokoh [[Rajasawardhana]] menyandang gelar "Bhre Matahun" (Matahun adalah nama lama [[Bojonegoro]]). Dia adalah suami Indu Dewi, yang juga dikenal dengan gelar Bhre [[Lasem]]. Sebagai saudara raja [[Hayam Wuruk]] dari [[Majapahit]], mereka diberi kekuasaan atas tanah Matahun dan Lasem. Dengan demikian boleh dikatakan bahwa Rajasawardhana dan Indu Dewi mendapat tanah tersebut sebagai apanase. Istilah ''[[Bhre]]'' adalah singkatan dari ''[[bhatara i]]'', yang berarti "tuan di".
 
{{politik-stub}}