Ras Melayu: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Humboldt (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 8:
|related=
}}
[[File:Langues-autronesiennes.png|250px300px|thumb|right|AreaKawasan historicallyyang regardeddihuni aspenutur being[[rumpun inhabitedbahasa byAustronesia|bahasa the original ''[[Austronesian peopleAustronesia]]'' and later migrations]]
Paham '''ras Melayu''' diusulkan ilmuwan Jerman Johann Friedrich Blumenbach (1752-1840), danyang golongkannyamenggolongkannya sebagai "ras coklat".<ref>[http://www.english.upenn.edu/Projects/knarf/People/blumen.html University of Pennsylvania]</ref> Setelah Blumenbach, banyak [[antropolog]] sudah menolak teorinya mengenai lima "ras" dengan begitu kompleksnya klasifikasi manusia.
 
Paham "ras Melayu" harus dibedakan dari paham "[[suku Melayu]]" yang mengacu kepada penduduk [[Malaysia]] dan beberapa bagian [[Indonesia]].
 
Istilah "ras Melayu" sempat lazim dipakai di akhir abad ke-19 dan awal abad ke-20. TheseYang peoplesdimaksudkan occupyadalah anpenduduk areakepulauan thatyang issekarang generallymenjadi coextensiveIndonesia withdan theFilipina, areadan dominatedSemenanjung byMelayu. [[AustronesianIstilah peoples]]tersebut kemudian meluas ke kepulauan Pasifik.<ref>''Rand McNally’s World Atlas International Edition'' Chicago:1944 Rand McNally MapPeta: "Races of Mankind" PagesHalaman 278–279--OnDi the mappeta, thekelompok groupyang called thedisebut ''Malayan race'' isditunjukkan shownsebagai aspenghuni occupyingkawasan anyang areameliputi onpulau-pulau theyang mapsaat (consistingitu mainly of the islands of what was then called themerupakan [[DutchHindia East IndiesBelanda]], the [[PhilippinesFilipina]], [[MadagascarMadagaskar]], anddan thepulau-pulau [[Pacific IslandsPasifik]], as well as the continentaldan [[MalaySemenanjung PeninsulaMelayu]]). identicalKawasan andtersebut coextensivesama withdengan theyang extentdihuni ofpenutur[[rumpun thebahasa landAustronesia|bahasa area inhabited by those people now called [[AustronesiansAustronesia]].</ref> Apa yang disebut "ras Melayu" sebetulnya adalah penutur [[rumpun bahasa Austronesia|bahasa Austronesia]], walau some ada yang sempat mengatakan bahwa kelompok ini merupakan "subras" dari apa yang dulu dinamakan [[ras Mongoloid]].<ref>''Rand McNally’s World Atlas International Edition'' Chicago:1944 Rand McNally MapPeta: "Races of Mankind" PagesHalaman 278–279--InDalam thepenjelasan explanatorydi sectionbawah below the mappeta, itdikatakan is explained that thebahwa "Malayan race" anddan the [["American Indian race]]" areadalah branchescabang of thedari "[[ras Mongoloid race|Mongolian race]]".</ref>
 
Dengan bukti-bukti ilmiah baru yang ditonjolkan HUGO (''[[Human Genome Organization]]'') melalui penelitian [[genetika|genetik]] atas sejulah bangsa Asia, kenyataan menunjuk bahwa yang pernah terjadi adalah satu migrasi tunggal Asia Tenggara (yang kebanyakan dihuni oleh penutur bahasa Austronesia) ke arah utara, dengan secara berangsur menduduki Asia Timur (Cina, Korea dan Jepang), bukannya sebaliknya seperti biasanya digambarkan.<ref>{{cite news| url=http://news.bbc.co.uk/2/hi/8406506.stm | work=BBC News | title=Genetic 'map' of Asia's diversity | date=December 11, 2009}}</ref>
 
Yang jelas, tidak ada yang namanya "ras Melayu" atau pun "bangsa Melayu".
 
== Etimologi ==
Istilah namaNama ''Melayu'' atau ''Malayu'' telah tercatatditemukan dalam sejumlah catatan Cina, dimanadan adamenyebut satu Kerajaan Melayukerajaan yang mengirimkan utusan ke Cina pada tahun 645 untuk pertama kali, berita tentang keberadaan kerajaan ini didapat dari buku ''T'ang-Hui-Yao'' yang disusun oleh ''Wang p'u'' pada tahun 961 masa [[Dinasti Tang]]<ref name="Muljana">Muljana, Slamet , (2006), ''Sriwijaya'', Yogyakarta: LKIS, ISBN 979-8451-62-7.</ref>. Selanjutnya masih dari catatan Cina, berita tentang adanya Kerajaan Melayu antara lain diketahui dari dua buah buku karya Pendeta I-tsing atau I Ching (義淨; pinyin Yì Jìng) (634-713)<ref>Junjiro Takakusu, 1896, ''A record of the Buddhist Religion as Practised in India and the Malay Archipelago AD 671-695, by I-tsing'', Oxford, London.</ref>, dimana dalam pelayarannya dari Cina ke India tahun 671, kisah pelayaran I-tsing ini diceritakannya sendiri, dengan terjemahan sebagai berikut:
{{cquote2|''“Ketika angin timur laut mulai bertiup, kami berlayar meninggalkan '''Kanton''' menuju selatan .... Setelah lebih kurang dua puluh hari berlayar, kami sampai di negeri '''Sriwijaya'''. Di sana saya berdiam selama enam bulan untuk belajar Sabdawidya. Sri Baginda sangat baik kepada saya. Beliau menolong mengirimkan saya ke negeri '''Malayu''', di mana saya singgah selama dua bulan. Kemudian saya kembali meneruskan pelayaran ke '''Kedah''' .... Berlayar dari Kedah menuju utara lebih dari sepuluh hari, kami sampai di Kepulauan Orang Telanjang (Nikobar) .... Dari sini berlayar ke arah barat laut selama setengah bulan, lalu kami sampai di Tamralipti (pantai timur India)”''}}