Takhta: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
LaaknorBot (bicara | kontrib)
k bot Menambah: tr:Taht
Relly Komaruzaman (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
== Etimologi ==
Istilah ''takhta'' dalam [[bahasa Indonesia]] berasal dari pengaruh serapan [[bahasa Persia]] yang memiliki arti sama persis, yaitu kursi kebesaran penguasa. Istilah yang lebih awal dalam kebudayaan Indonesia purba adalah ''singgasana'' yang berasal dari bahasa [[sansekertabahasa Sanskerta]]: ''sinhasana'' atauyang berarti kursi [[singa]]. Singa adalah lambang kebesaran dan keagungan dalam kebudayaan [[Hindu]] dan [[Buddha]], sebagai contoh singgasana berukir singa lazim ditemukan dalam kesenian Jawa kuno abad ke-8, seperti di relief Borobudur dan Prambanan. Singgasana Buddha [[Wairocana]] di [[Candi Mendut]], serta singgasana [[Dewi Tara]] di [[Candi Kalasan]] berukir [[Makara]], [[Singa]], dan [[Gajah]].
 
== Daftar singgasana terkenal ==
[[Berkas:Königsthron Aachener Dom.jpg|thumb|250px|Tahta di [[Katedral Aachen]].]]
* Tahta [[Sulaiman]]
* [[Tahta Apollo]], [[Amyclae]]