Sastra Lampung: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Baris 68:
 
Sudah menjadi adat masyarakat Lampung bahwa pada saat bujang atau gadis meninggalkan masa remajanya, pasangan pengantin itu diberi ''adek/adok'' sebagai penghormatan dan tanda bahwa mereka sudah berumah tangga. Pemberian ''adek/adok'' dilakukan dalam upacara adat yang dikenal dengan istilah ''ngamai adek/ngamai adok'' (jika dilakukan di tempat mempelai wanita), ''nandekken adek'' dan ''inei adek/nandokko adok ghik ini adok'' (jika dilakukan di tempat mempelai pria), dan ''butetah/kebaghan adok/nguwaghkon adok'' (di lingkungan Lampung Sebatin).
 
Contoh :
Assalamualaikum sinji pembukak kata
mahaf jama penuntun sikam haga bucekhita
cekhita ampay sanik tisanik bingi sinji
sani'an sanak sakik kekalau kuti bahagia
 
gelakhne ............. anjak pekon .............
bingi hinji lagi senang sekhta bahagia
lain moneh tipugampang astawa dipumudah
adokne sanak sinji yakdo lah ............
dst
 
=== ''Pattun/Segata/Adi-Adi'' ===