Gajah Tunggal: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Jfkjaya (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
PT '''Gajah Tunggal''' Tbk. adalah salah satu perusahaan pembuat [[ban]] di [[Indonesia]]. Perusahaan ini didirikan pada [[1951]] dengan memproduksi dan mendistribusikan [[ban luar]] dan [[ban dalam]] sepeda. Selanjutnya perusahaan ini berkembang memperluas produksi dengan membuat variasi produk melalui produksi ban [[sepeda motor]] tahun [[1971]], diikuti oleh [[ban bias]] untuk mobil penumpang dan niaga di tahun [[1981]]. Awal tahun 90-an, Perusahaan mulai memproduksi [[ban radial]] untuk mobil penumpang dan truk.
 
Pada saat ini PerusahaanGajah Tunggal mengoperasikan 5 pabrik ban dan ban dalam untuk memproduksi berbagai tipe dan ukuran ban radial, ban bias dan ban sepeda motor, serta 2 pabrik yang memproduksi kain ban dan SBR (Styrene Butadiene Rubber) yang terkait dengan fasilitas produksi ban. Kelima pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di [[Tangerang]], sekitar 30 kilometer disebelah barat [[Jakarta]]. Sedangkan pabrik SBR berlokasi di komplek Industri Kimia di [[Merak]], [[Banten]], sekitar 90 km disebelah barat [[Jakarta]].
pabrik ban dan pabrik kain ban ini berlokasi di [[Tangerang]], sekitar 30 kilometer disebelah barat [[Jakarta]].
Sedangkan pabrik SBR berlokasi di komplek Industri Kimia di [[Merak]], [[Banten]], sekitar 90 km disebelah barat Jakarta.
 
==Sejarah==
* 1951 - PT Gajah Tunggal didirikan untuk memproduksi dan mendistribusikan ban luar dan ban dalam sepeda.
* 1973 - Persetujuan bantuan teknis ditandatangani dengan [[Inoue Rubber Company]], [[Jepang]] untuk memproduksi ban sepeda motor.
* 1981 - Perusahaan mulai memproduksi [[ban bias]] untuk kendaraan penumpang dan niaga dengan bantuan teknis dari [[Yokohama Rubber Company]], [[Jepang]].
* 1990 - PT Gajah Tunggal Tbk terdaftar dalam [[Bursa Efek Jakarta]] dan [[Surabaya]].
* 1991 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi [[GT Petrochem Industries]], sebuah produsen kain ban (TC) dan benang nilon.
* 1993 - Perusahaan mulai memproduksi secara komersial [[ban radial]] untuk mobil penumpang dan truk ringan.
* 1994 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima sertifikasi mutu, seperti [[E-mark]] dari Komunitas Eropa dan memenuhi syarat dan peraturan Departemen Transportasi yang diperlukan untuk pasar [[Amerika Serikat]].
* 1995 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi [[Langgeng Baja Pratama]] (LBP), produsen kawat baja.
* 1996 - PT Gajah Tunggal Tbk mengakuisisi [[Meshindo Alloy Wheel Corporation]], produsen velg aluminium terbesar kedua di Indonesia. PT GT Petrochem Industries, anak perusahaan PT Gajah Tunggal Tbk, memperluas lingkup operasinya dengan memperoduksi [[karet sintetis]], [[atilena glikol]], benang [[poliester]] dan serat poliester.
* 1997 - PT Gajah Tunggal Tbk membuat perjanjian off-take dengan [[Pirelli Tyre]] untuk memproduksi ban radial untuk mobil penumpang yang dirancang [[Pirelli]] untuk wilayah [[Amerika Utara]] dan [[Eropa.]], namun Perjanjianperjanjian ini dihentikan atas persetujuan kedua belah pihak pada tahun [[2001]]. Pabrik ban radial PT Gajah Tunggal Tbk memperoleh sertifikasi [[ISO 9001]] untuk sistem mutu disain, pengembangan dan instalasinya.
* 2001 - Perusahaan membuat perjanjian produksi dengan [[Nokian Tyres Group]], sebuah perusahaan manufaktur ban terkemuka yang berbasis di [[Finlandia]], untuk memproduksi beberapa jenis ban mobil penumpang, termasuk ban untuk musim dingin (salju), untuk pasar di luar Indonesia.
* 2002 - Perusahaan menerima sertifikasi mutu [[QS 9000]], satu dari syarat-syarat yang dibutuhkan untuk mendistribusikan produk di Amerika Serikat. PT Gajah Tunggal Tbk menyelesaikan restrukturisasinya karena timbulnya krisis keuangan Asia, yang memungkinkan Perusahaan untuk menurunkan beban hutangnya lebih dari US$ 200 juta dan mengkonversi hutang ke FRN.
* 2004 - Selesainya restrukturisasi Perusahaan dengan terlaksananya dekonsolidasi laporan keuangan Perusahaan dengan PT GT Petrochem Industries dan pada saat bersamaan mengakuisisi aset TC dan SBR. Divestasi saham Langgeng Bajapratama yang merupakan produsen kawat baja.
DImulainyaDimulainya perjanjian off-take dengan [[Michelin]] yang mana Gajah Tunggal akan memproduksi 5 juta ban per tahun untuk Michelin untuk pasar ekspor hingga tahun 2010. Peluncuran gerai-gerai [[TireZone]].
* 2005 Perusahaan menerbitkan Obligasi Global senilai US$ 325 juta. Dana hasil dari obligasi tersebut digunakan untuk membeli kembali sejumlah wesel bayar dan untuk membiayai ekspansi perusahaan. Divestasi saham Meshindi Alloy Wheel yang merupakan produsen velg aluminium.
Perusahaan menerima sertifikasi mutu ISO/TS 16949, sebuah peningkatan dari QS 9000 yang diperoleh pada tahun 2002. Dimulainya produksi ban untuk [[Michelin]] melalui program off-take.
* 2006 - PT Gajah Tunggal Tbk menerima penghargaan “Best managed Company in Indonesia” dari [[Euromoney Magazine]].
* 2007 - Tambahan dana sebesar US$ 95 juta berasal dari penawaran tambahan obligasi global untuk membiayai ekspansi yang sedang berjalan dan untuk pengeluaran modal guna membiayai riset dan pengembangan produk baru. Perusahaan juga kembali memasuki pasar modal dengan melakukan emisi saham dengan perbandingan 10:1 dengan nilai emisi sebesar Rp 158,4 milyar (sekitar US$ 17 juta) untuk memenuhi modal kerja.
* 2008 Perusahaan- Gajah Tunggal menerima penghargaan [[Primaniyarta]] dari Presiden Republik Indonesia. Micheline off-take mencapai 2,8 juta ban.
* 2009 - PerusahaanGajah Tunggal berhasil menyelesaikan penawaran pertukaran terhadap obligasi yang belum dibayarkan. Perusahaan menerima penghargaan, sebagian besar penghargaan ‘Anugerah Produk Asli Indonesia’ tahun 2009 dari Bisnis Indonesia. Perusahaan juga menerima sertifikasi [[ISO 14001]] untuk sistem manajemennya.
* 2010 - Peluncuran [[Champiro Eco]], ban Indonesia pertama yang ramah lingkungan, oleh [[Daftar Menteri Perdagangan Indonesia|Menteri Perdagangan]] ibu [[Mari Elka Pangestu]].
 
==Pranala Luar==