Dewa: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Akuindo (bicara | kontrib)
←Membatalkan revisi 4790120 oleh 125.160.194.138 (Bicara)
Baris 14:
== Hubungan antara Dewa dengan manusia ==
 
Para Dewa dipercaya sebagai makhluk yang tak tampak dan tak dapat dijangkau. Mereka hidup di tempat-tempat suci atau tempat-tempat yang jauh dari jangkauan manusia, seperti [[surga]], [[neraka]], di atas [[langit]], di bawah [[bumi]], di [[lautan]] yang dalam, di atas puncak [[gunung]] tinggi, di [[hutan]] belantara, namun dapat berhubungan dengan manusia karena manifestasi atau kekuatan supranaturalnya. Dalam beberapa agama [[monoteisme|monoteistik]], [[Tuhan]] dianggap tinggal di [[surga]] namun karena kemahakuasaannya beliauDia juga ada dimana-mana sehingga dapat berhubungan dengan umatnyamakhluq-Nya kapanpun dan dimana pun, namun secara kasat mata. Dalam pandangan umat beragama ([[monoteisme|monoteistik]], [[politeisme|politeistik]], [[panteisme|panteistik]]) sesungguhnya [[Tuhan]] ada dimana-mana, namun untuk memuliakannya BeliauDia disebutkan tinggal di [[surga]].
 
Dalam [[politeisme]], para Dewa digambarkan sebagai makhluk yang memiliki emosi dan wujud seperti manusia, sangat berkuasa, dan antara manusia dan para Dewa ada perbedaan yang sangat menonjol. Para Dewa tinggal di surga sedangkan manusia tinggal di bumi. Karena para Dewa tinggal di surga, maka para Dewa memiliki kekuasaan dan kesaktian untuk mengatur, menghukum atau memberkati umat manusia. Sementara para Dewa berkuasa, maka manusia memujanya dan memberikan persembahan agar dibantu dan diberkati oleh kemahakuasaan-Nya.