Teori terbaru perkembangan perguaan: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
k +minor adj |
k Bot: Penggantian teks otomatis (-diatas +di atas) |
||
Baris 5:
Menurut Ford (1981), sekarang dikenal bahwa tidak ada satupun kasus umum dari perkembangan gua batu gamping yang secara tepat dapat ditetapkan seperti teori lama. Lebih dari itu, ada tiga kasus yang umum, gua vadose predominan, gua deep phreatic dan gua water table.
Satu atau beberapa tipe perkembangan gua yang umum bahwa terjadi dipengaruhi oleh frekuensi penetrasi air tanah di rekahan yang signifikan, dan oleh perbandingan kekar ke bidang perlapisan. Secara bersama-sama, karakteristik ini berkombinasi membentuk konsep konduktifitas hidrolik. Konduktifitas hidrolik adalah sebuah koefisien perbandingan yang menjelaskan tingkatan dimana air dapat bergerak melalui media permiabel (Fetter, 1980). Mekin tinggi konduktifitas hidrolik, makin besar kemungkinan sebuah gua water table akan berkembang. Gua water table sangat lazim adalah pada lapisan batuan yang datar, dimana penempatan air tanah terjadi karena adanya layer batu yang lebih resist. Penetrasi dalam dari air terhalang oleh adanya pembukaan dangkal bidang perlapisan yang mana terus menerus menjadi mata air. Gua tipe vadose berkembang pada aliran air yang cukup terkumpul
Palmer (1984) mencatat bahwa lorong yang lebih besar dari banyak gua memperlihatkan sebuah urutan level dari yang termuda, bagian yang masih aktif, berada di elevasi terbawah. Pada level yang mana terjadi pelebaran terkonsentrasi pada atau didekat bagian yang sejaman dengan level sungai. Penelitian di Kentucky oleh Miotke dan Palmer (1972), menunjukkan bahwa pola perguaan merupakan refleksi dari sejumlah perubahan pada base level dan iklim sejak Periode Tersier Akhir.
Palmer (1984) juga mencatat bahwa perkembangan gua mungkin
Fakta-fakta lokasi yang tersebut disini berasal dari berbagai peneliti karst sehingga makin menjelaskan evolusi gagasan mengenai speleogenesis gua. Debat di antara peneliti terdahulu, apakah gua bermula di bawah atau di atas water table telah secara mendasar dapat diselesaikan. Sekarang dapat diterima bahwa tiga asal muasal tersebut dapat terjadi mungkin tergantung kepada kondisi hidrologi dan geologi setempat.
|