Belsyazar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 3:
 
==Raja bersama dengan Nabonidus==
Informasi mengenai Belsyazar dan kedudukannya sebagai raja bersama Nabonidus, ayahnya, diketahui dari "[[Silinder Nabonidus"]].
[[Image:Nabonidus cylinder sippar bm1.jpg|thumb|250px|right|Silinder [[Nabonidus]]]].
*Dalam [[Silinder Nabonidus]], Nabonidus memohon kepada Dewa Sin sebagai berikut: “Dan mengenai Belsyazar anak sulungku, biarlah rasa takutmu kepada Ilahi yang agung mengisi hatinya dan semoga kiranya ia tidak berbuat dosa; dan kiranya ia menikmati kebahagiaan dalam hidupnya".
*Selain itu, Laporan Syair tentang Nabonidus (British Museum tablet 38299) menyatakan, “[Nabonidus] mempercayakan tentara (?) kepada anaknya yang tertua, anaknya yang sulung, pasukan-pasukan di negeri ini diperintahnya di bawah komandonya. Ia melepaskan segala-galanya, ''mempercayakan kerajaan'' kepadanya, dan, ia sendiri, ia memulai suatu perjalanan yang panjang. Pasukan-pasukan militer Akkad berbaris bersamanya, ia berbelok ke Temâ jauh di sebelah barat” (Col. II, lines 18 - 29. 18). Sejalan dengan pernyataan bahwa Nabonidus "mempercayakan kerajaan" kepada Belsyazar sementara ia tidak ada, terdapat bukti bahwa nama Belsyazar digunakan dengan nama ayahnya dalam rumusan-rumusan sumpah, bahwa ia mampu mengeluarkan edik, menyewakan tanah perladangan, dan menerima "hak-hak istimewa kerajaan" untuk memakan makanan yang dipersembahkan kepada dewa-dewa.
*Informasi yang tersedia mengenai pemerintahan bersama Belsyazar tidak dicatat lagi setelah tahun ke-14 Nabonidus. Menurut Catatan Sejarah[[Tawarikh Nabonidus]], Nabonidus kembali dari Temâ pada tahun ke-17nya17 pemerintahannya (539 SM) dan merayakan pesta Tahun Baru (Akk. ''Akitu''). Apakah Belsyazar melanjutkan pemerintahan bersamanya dengan ayahnya setelah kepulangannya atau tidak, tidak dapat dibuktikan dari dokumen-dokumen yang tersedia. Sebagian mengklaim bahwa tidak dirayakannya ''Akitu'' pada masa Nabonidus tidak ada membuktikan bahwa Belsyazar tidak boleh disebut "Raja" karena hal itu membuktikan bahwa ia tidak dapat memimpin festival tersebut. Namun demikian, Laporan Syair tentang Nabonidus mengatakan, "Nabonidus berkata: 'Aku akan membangun kuil baginya (Sin, Dewa Bulan)...hingga aku mencapainya, hingga aku memperoleh apa yang menjadi kerinduanku, aku akan menghapuskan semua festival, Aku bahkan akan memerintahkan agar pesta perayaan Tahun Baru dihentikan!'" Jadi, penghentian ''Akitu'' tersebut tampaknya dilakukan dengan perintah Raja dan bukan suatu ketidakmampuan pada pada pihak Belsyazar. Sebagian juga telah mengatakan bahwa ia tidak boleh disebut "Raja" karena ia tidak pernah disebut demikian dalam dokumen-dokumen yang ada. Walaupun memang benar bahwa tak satupun dari dokumen-dokumen ini secara tegas menyebut Belsyazar "Raja," aline sebelumnya menunjukkan bahwa dokumen-dokumen itu memang memperlihatkan bahwa Belsyazar bertindak dalam kapasitas raja. Lebih jauh, istilah bahasa Aram מלך (''mlk'', raja) dapat digunakan untuk menerjemahkan gelar-gelar para pejabat yang lebih rendah pangkatnya seperti yang dapat dilihat dalam kasus sebuah prasasti dwi-bahasa Akadia/Aram abad ke-9 SM yang ditemukan di Tell Fekheriyeh pada 1979 yang menggunakan sebutan "raja" untuk “gubernur” Akadia.
 
==Polemik==
*Sebelum 1854, para arkeolog dan sejarahwan tidak tahu apa-apa tentang Belsyazar di luar Kitab Daniel. Xenophon (Cyropaedia, 7.5.28-30) maupun Herodotus (The Histories, 1.191) menceritakan jatuhnya Babel ke tangan [[Koresh Agung]], tetapi keduanya tidak menyebutkan nama raja Babel. Lebih jauh, daftar raja yang disusun oleh Berossus dan Ptolemeus menyebutkan nama [[Nabonidus]] (bahasa Akkadia: Nabû-nā'id) sebagai Raja Babel terakhir, namun tidak menyebutkan nama Belsyazar. Hal ini menyebabkan Ferdinand Hitzig mengklaim pada 1850 bahwa Belsyazar adalah "rekaan dari imajinasi si penulis Yahudi."