Armijn Pane: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
WL3 Hani Siti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
WL3 Hani Siti (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 35:
Setelah lulus ELS di Bukittinggi, ia melanjutkan pendidikannya di STOVIA di Jakarta (1923) dan NIAS di Surabaya (1927) (STOVIA dan NIAS adalah sekolah dokter), kemudian pindah ke AMS-A di Solo (lulus (1931). <ref name="armijn2"> {{cite book | last = Rampan | first = Korrie | title = Leksikon susastra Indonesia | publisher = Balai Pustaka | location = Jakarta | year = 2000 | isbn = 9796663589 }}. Halaman 67.</ref> Di AMS A-1 (Algemene Middelbare School), ia belajar tentang kesusastraan dan menulis, lulus dari jurusan sastra barat.
 
Sebagai pelajar di Solo, ia bergabung dengan organisasi pemuda nasional yakni [[Indonesia Muda]], namun politik tampaknya kurang menarik minatnya daripada kesusasteraan, pada saat itu ia memulai karirnya sebagai penulis dengan menerbitkan beberapa puisi nasionalis, dan dua tahun kemudian menjadi salah seorang pendiri [[majalah]] [[Pujangga Baru]]. <ref name="armijn3"> {{cite book | last = Pane | first = Armijn | title = Shackles | publisher = Lontar | location = Jakarta, Indonesia | year = 2010 | isbn = 9789798083815 }}. Halaman 167.</ref>
 
Armijn Pane pernah menjadi wartawan surat kabar ''Soeara Oemoem'' di Surabaya (1932), mingguan ''Penindjauan'' (1934) dan surat kabar ''Bintang Timoer'' (1953) dan menjadi wartawan freelance. Ia pun pernah menjadi guru di [[Taman Siswa]] di berbagai kota di [[Jawa Timur]]. Menjelang kedatangan tentara Jepang, ia duduk sebagai redaktur [[Balai Pustaka]]. Pada jaman Jepang, Armin bersama kakaknya [[Sanusi Pane]] almarhum, bekerja di Kantor Pusat Kebudayaan (Keimin Bunka Shidosho) dan menjadi kepala bagian Kesusasteraan Indonesia Modern. Sesudah kemerdekaan, ia aktif dalam lapangan organisasi kebudayaan. Ia pun aktif dalam kongres-kongres kebudayaan dan pernah menjadi anggota pengurus harian [[Badan Musyawarah Kebudayaan Nasional]] [[(BMKN)]](1950-1955). Ia juga duduk sebagai pegawai tinggi kementrian pendidikan dan kebudayaan (Bagian Bahasa) hingga pensiun. <ref name="armijn4"> {{Rosidi, Ajip. Masalah Angkatan dan Periodisasi Sejarah Sastra Indonesia. Pustaka Jaya, 1973, Jakarta}}. Halaman 51-52.</ref>
 
Tahun 1969 Armijn Pane menerima Anugerah Seni dari pemerintah RI karena karya dan jasanya dalam bidang sastra.
 
==Karya-karyanya==
Selain menulis [[puisi]] dan [[novel]], Armijn Pane juga menulis kritik sastra. Tulisan-tulisannya yang terbit pada Pujangga Baru, terutama di edisi-edisi awal menunjukkan wawasannya yang sangat luas dan, dibandingkan dengan beberapa kontributor lainnya seperti Sutan Takdir Alisjahbana dan saudara laki-laki Armijn, [[Sanusi Pane]], kemampuan menilai dan menimbang yang adil dan tidak terlalu terpengaruhi suasana pergerakan [[nasionalisme]] yang terutama di perioda akhir Pujangga Baru menjadi sangat politis dan dikotomis.
 
Salah satu karya sastranya yang paling terkenal ialah novel [[''Belenggu'']] (1940).
 
== Bibliografi ==
* Puisi
** Gamelan Djiwa. Jakarta: Bagian Bahasa Djawa. Kebudayaan Departemen Pendidikan, Pengajaran, dan Kebudayaan. 1960
** Djiwa Berdjiwa, Jakarta: Balai Pustaka. 1939.
 
* Cerpen
** Kisah Antara Manusia. 1952
 
* Novel
** Belenggu, Jakarta: Dian Rakyat. Cet. I 1940, IV 1954, Cet. IX 1977, Cet. XIV 1991
Baris 50 ⟶ 58:
** Djinak-Djinak Merpati. Jakarta: Balai Pustaka, Cet. I 1940
** Kisah Antara Manusia. Jakarta; Balai Pustaka, Cet I 1953, II 1979
 
* Drama
** Ratna. 1943 (menyadur naskah Hendrik Ibsen, Nora)
** Antara Bumi dan Langit”. 1951. Dalam Pedoman, 27 Februari 1951.
 
Karya lainnya:
** Kort Oversicht van de Moderne Indonesische Literatuur (1949). Sebuah tinjauan tentang sastra Indonesia modern
** Sandjak-sandjak Muda Mr Muhammad Yamin. 1954. sebuah bahasan tentang sajak-sajak Muhammad Yamin
** Mencari Sendi Baru Tatabahasa Indonesia. 1950. Studinya tentang gramatika bahasa Indonesia
** Jalan Sejarah Dunia. 1952
** Tiongkok Jaman Baru, Sejarahnya: Abad ke-19 - sekarang. 1953. sebuah terjemahan
** Membangun Hari Kedua. 1956. Terjemahan novel Ilya Ehrenburg.
** Habis Gelap Terbitlah Terang. 1968. Menerjemahkan surat-surat Raden Ajeng Kartini
 
==Rujukan==