Pantun: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Henry Jonathan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Henry Jonathan (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 1:
'''Pantun''' merupakan salah satu jenis [[puisi]] lama yang sangat luas dikenal dalam bahasa-bahasa Nusantara. Dalam bahasa Jawa, misalnya, dikenal sebagai ''parikan'', dalam [[bahasa Sunda]] dikenal sebagai [[paparikan]], dan dalam bahasa Batak dikenal sebagai ''umpasa'' (baca: uppasa). Lazimnya pantun terdiri atas empat larik (atau empat baris bila dituliskan), setiap baris terdiri dari 8-12 suku kata, ber[[sajak]] akhir dengan pola a-b-a-b dan a-a-a-a (tidak boleh a-a-b-b, atau a-b-b-a). Pantun pada mulanya merupakan sastra lisan namun sekarang dijumpai juga pantun yang tertulis.
 
Semua bentuk pantun terdiri atas dua bagian: ''[[sampiran]]'' dan ''[[isi]]''. Sampiran adalah dua baris pertama, kerap kali berkaitan dengan alam (mencirikan budaya agraris masyarakat pendukungnya), dan biasanya tak punya hubungan dengan bagian kedua yang menyampaikan maksud selain untuk mengantarkan rima/sajak. Dua baris terakhir merupakan isi, yang merupakan tujuan dari pantun tersebut.