Dayah: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Abrar.azizy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Abrar.azizy (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 12:
Tidak sedikit ulama-ulama dayah yang terkenal, baik dari segi keilmuannya juga dari sumbangsihnya kepada negara. Banyak ulama-ulama Aceh yang syahid, gugur di medan perang melawan penjajah, membela negara dan tanah air, seperti [[Teungku Chik Di Tiro]], [[Teungku Chik Kuta Karang]], [[Teungku Fakinah]] dan seumpama beliau. Mereka ini adalah insan pilihan yang merupakan hasil dari didikan dayah.
 
Sekarang sudah banyak dayah-dayah di Aceh, dari berbagai jenis. Dayah Salafiyah masih bertahan dengan sistem pendidikan yang diwariskan turun-temurun dari satu generasi ke generasi. Salah satu contoh terbaik sistem Dayah di Aceh adalah [[Dayah]] [[MUDI Mesra]] yang merupakan Dayah dengan alumni terbanyak saat ini di Serambi Mekkah.
 
Kebanyakan dari [[dayah tradisional]] masih dikelola oleh seorang pimpinan dayah yang bila sudah wafat kemudian digantikan oleh pimpinan yang lain setelahnya, biasanya digantikan oleh anak-anak dari pimpinan dayah tersebut, atau juga dapat digantikan oleh menantu dan mungkin juga kerabat yang lain. Ini dikarenakan dayah tradisional di Aceh kebanyakannya milik pribadi seseorang pimpinan dayah atau milik orang lain yang dikelola oleh seorang [[teungku]] chik atau abu pimpinan dayah.