DisekelilingDi sekeliling candi terdapat sisa-sisa pondasi dari sebuah tembok keliling yang berhasil digali kembali sebagai hasil pemugaran tahun 1990-an. Terdapat tangga masuk menuju kompleks candi disebelah barat melalui tembok tersebut namun sulit dipastikan apakah memang demikian aslinya. Jika dilihat dari perspektif tanah sekeliling dengan dataran kompleks candi, nampak candi kompleks Kidal agak menjorok kedalam sekitar 1 meter dari permukaan sekarang ini. Apakah dataran candi merupakan permukaan tanah sesungguhnya akibat dari bencana alam seperti banjir, atau gunung meletus, dsb ? tidak dapat diketahui dengan pasti.
Dirunut dari usianya, candiCandi Kidal merupakan candi tertua dari peninggalan candi-candi periode Jawa Timur pasca Jawa Tengah (abad ke-5 – 10 M). Hal ini karena periode [[Mpu Sindok]] (10abad X M), [[Airlangga]] (11abad XI M) dan Kediri (12abad XII M) sebelumnya tidak meninggalkan sebuah candi, kecuali candiCandi [[Belahan]] (Gempol) dan [[Jolotundo]] (Trawas) yang sesungguhnya bukan merupakan candi melainkan pentirtaanpetirtaan. Sesungguhnya ada candi yang lebih tua yakni [[Candi Kagenengan]] yang menurut versi kitab [[Nagarakretagama]] tempat di-dharma-kannya, [[Ken Arok]], ayah tiri Anusapati,. Namun sayang candi ini sampai sekarang belum pernah ditemukan.
