Siwalan: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Rubinbot (bicara | kontrib)
k r2.5.4) (bot Mengubah: ta:ஆசியப் பனை
Masal jpr (bicara | kontrib)
Baris 34:
Kayu dari batang lontar bagian luar bermutu baik, berat, keras dan berwarna kehitaman. Kayu ini kerap digunakan orang sebagai bahan bangunan atau untuk membuat perkakas dan barang kerajinan.
 
Dari karangan bunganya (terutama tongkol bunga betina) disadap orang [[nira]] lontar. Nira ini dapat dimasak menjadi [[gula]] atau di[[fermentasi]] menjadi [[legen]] atau [[tuak]], semacam minuman beralkohol buatan rakyat.
 
Buahnya juga dikonsumsi, terutama yang muda. Biji yang masih muda itu masih lunak, demikian pula batoknya, bening lunak dan berair (sebenarnya adalah [[endosperma]] cair) di tengahnya. Rasanya mirip [[kolang-kaling]], namun lebih enak. Biji yang lunak ini kerap diperdagangkan di tepi jalan sebagai “buah siwalan” (''nungu'', bahasa [[Tamil]]). Adapula biji siwalan ini dipotong kotak-kotak kecil untuk bahan campuran minuman es [[dawet siwalan]] yang biasa didapati dijual didaerah pesisir [[Jawa Timur]], Paciran, [[Lamongan]]. Rasa minuman es [[dawet siwalan]] ini terasa lezat karena gulanya berasal dari sari [[nira]] asli.