Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
Anashir (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Anashir (bicara | kontrib)
kTidak ada ringkasan suntingan
Baris 36:
'''Pondok Pesantren Wali Songo (PPWS)''' adalah salah satu [[pondok pesantren]] yang terletak di kabupaten [[Ponorogo]] tepatnya di desa [[Ngabar, Siman, Ponorogo|Ngabar]] kecamatan [[Siman, Ponorogo|Siman]] kabupaten [[Ponorogo]].
 
'''Pondok Pesantren Wali Songo Ngabar''' atau yang lebih dikenal dengan sebutan '''[[Pondok Ngabar''']] ini didirikan oleh [[Mohammad Thoyyib|KH. Mohammad Thoyyib]] dan dibantu oleh ketiga putranya yaitu [[Ahmad Thoyyib|KH. Ahmad Thoyyib]], [[Ibrohim Thoyyib|KH. Ibrohim Thoyyib]] dan [[Ishaq Thoyyib|KH. Ishaq Thoyyib]] pada tanggal [[4 April]] [[1961]] dan kemudian diwakafkan pada tanggal [[6 Juli]] [[1980]]. Semenjak awal berdirinya sampai sekarang dan seterusnya tidak berafiliasi dengan [[partai politik]] atau golongan manapun.
 
== Sejarah ==
Pada masa penjajahan [[Belanda]] di [[Indonesia]], penyiaran [[agama]] [[Islam]] pada umumnya mengalami hambatan dan kesulitan. Demikian halnya di desa [[Ngabar, Siman, Ponorogo|Ngabar]] yang keadaannya masih sangat mundur, baik di bidang ekonomi, pendidikan maupun [[sosial]] [[budaya]], terutama di bidang pengamalan agama [[Islam]]. Kebiasaan minum arak, candu, dan berjudi merajalela di tengah masyarakat. Pengajaran [[agama]] [[Islam]] saat itu mengalami tantangan keras dari masyarakat [[Ngabar, Siman, Ponorogo|Ngabar]] yang terbiasa dengan perbuatan maksiat seperti judi dan minuman keras. [[Mohammad Thoyyib|KH. Mohammad Thoyyib]] yang merupakan salah satu penduduk desa [[Ngabar, Siman, Ponorogo|Ngabar]] berusaha mencari cara mengubah perilaku semacam itu. Untuk menghindari benturan sosial, [[Mohammad Thoyyib|Kyai Thoyyib]] memilih lewat jalur pendidikan.
 
Untuk mewujudkan cita-citanya, dimasukkanlah putra-putranya ke pondok [[Pesantren Salaf|Pesantren Salafiyah]] yang berada di [[Ponorogo]], seperti [[Pesantren]] [[Joresan, Mlarak, Ponorogo|Joresan]] dan [[Pesantren Tegalsari]]. Kemudian untuk penyempurnaan pembinaan kader-kader ini dimasukkannya putra-putranya ke [[Pondok Modern Darussalam Gontor]]. Diajak pula kawan seperjuangannya untuk turut serta mengkaderkan putranya ke pesantren-pesantren tersebut.