Penghulu Rasyid: Perbedaan antara revisi
Konten dihapus Konten ditambahkan
Tidak ada ringkasan suntingan |
|||
Baris 24:
Pertempuran terakhir di [[Banua Lawas, Banua Lawas, Tabalong|Banua Lawas]] terjadi pada [[15 Desember]] [[1865]]. Belanda mengepung Pasar Arba Banua Lawas dengan menggunakan kapal perang Van Os melalui [[Sungai Anyar, Banua Lawas, Tabalong|Sungai Anyar]]. Serdadu dari [[Amuntai]] mengepung dari segala penjuru. Belanda menggunakan segala cara untuk menaklukkan dan melumpuhkan perjuangan Penghulu Abdul Rasyid. Di antara cara itu adalah dengan mendatangkan pasukan [[Dayak Maanyan]] dari [[Tamiang Layang]] dibawah pimpinan Tumenggung Jailan yang bergelar [[Tumenggung Jaya Karti]]. Tumenggung Jailan ini terkenal berani seperti juga [[Suta Ono]] yang berjasa membantu Belanda untuk melumpuhkan perjuangan [[Pangeran Antasari]].
Taktik lain adalah dengan memberi pengumumam kepada barang siapa yang berhasil memotong kepala Penghulu Abdul Rasyid dengan imbalan hadiah f 1.000,- disamping pembebasan pajak 7 turunan. Kubu pertahanan Penghulu Abdul Rasyid dibumi hanguskan oleh Belanda. Banyak sekali korban berjatuhan gugur sebagai kesuma bangsa menjadi syuhada. Penghulu Abdul Rasyid tumitnya kena tembak sehingga dia terpaksa menghindarkan diri dari medan pertempuran. Dalam persembunyiannya dia masih sempat membunuh beberapa orang serdadu Belanda dan pengikutnya yang tersesat. Tergiur hadiah
== Baratib Ba'amal ==
|