Masjid Agung Demak: Perbedaan antara revisi

Konten dihapus Konten ditambahkan
SHRDT (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Indah blestari (bicara | kontrib)
Tidak ada ringkasan suntingan
Baris 20:
}}
[[Berkas:COLLECTIE TROPENMUSEUM De moskee van Demak TMnr 10016515.jpg|thumb|290px|Masjid Agung Demak di akhir abad ke-19]]
'''Masjid Agung Demak''' adalah salah satu [[mesjid]] tertua yang ada di [[Indonesia]]. Masjid ini terletak di desa Kauman, [[Kabupaten Demak]], [[Jawa Tengah]]. Masjid ini dipercayai pernah menjadi tempat berkumpulnya para [[ulama]] (wali) yang menyebarkan [[agama]] [[Islam]] ditanah [[Jawa]]yang disebut dengan [[Walisongo]]. Pendiri masjid ini diperkirakan adalah [[Raden Patah]], yaitu raja pertama dari [[Kesultanan Demak]] sekitar abad ke-15 Masehi. Di lingkungan Masjid Agung Demak ini juga terdapat [[Museum Masjid Agung Demak]] yang menyimpan benda bersejarah Masjid.
 
Masjid Agung Demak juga telah dicalonkan untuk menjadi [[Situs Warisan Dunia UNESCO]] semenjak tahun [[1995]].
 
== Arsitektur ==
Masjid ini mempunyai bangunan-bangunan induk dan serambi. Bangunan induk memiliki empat tiang utama yang disebut ''saka guru''. Tiang ini konon berasal dari serpihan-serpihan kayu, sehingga dinamai ''saka tatal''. Bangunan serambi merupakan bangunan terbuka. Atapnya berbentuk [[limas]] yang ditopang delapan tiang yang disebut ''Saka Majapahit''. Atap limas Masjid terdiri dari tiga bagian yang menggambarkan ; (1) Iman, (2) Islam, dan (3) Ihsan. Di Masjid ini juga terdapat “Pintu Bledeg”, bertuliskan [[Condro Sengkolo]], yang berbunyi ''Nogo Mulat Saliro Wani'', dengan makna tahun 1388 Saka atau 1466 M, atau 887 H.
 
[[Raden Fattah]] bersama [[Wali Songo]] mendirikan Masjid Maha karya abadi yang karismatik ini dengan memberi prasasti bergambar bulus. Ini merupakan Condro Sengkolo Memet, dengan arti ''Sariro Sunyi Kiblating Gusti'' yang bermakna tahun 1401 Saka. Gambar bulus terdiri dari kepala yang berarti angka 1 ( satu ), kaki 4 berarti angka 4 ( empat ), badan bulus berarti angka 0 ( nol ), ekor bulus berarti angka 1 ( satu ). Bisa disimpulkan, Masjid Agung Demak berdiri pada tahun 1401 Saka.
 
Di dalam lokasi kompleks Masjid Agung Demak, terdapat beberapa makam raja-raja [[Kesultanan Demak]] dan para abdinya. Di sana juga terdapat sebuah [[museum]], yang berisi berbagai hal mengenai riwayat berdirinya Masjid Agung Demak.